Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Andai Dapat Amanah, yang Baik dari Pak Jokowi Kami Lanjutkan...

Kompas.com - 31/07/2018, 08:45 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai, Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 tak hanya soal kalah atau menang.

Siapa pun pemimpin Indonesia 2019-2024 mendatang, kata dia, harus tetap mengedepankan prinsip kesinambungan pemerintahan dan kesinambungan pembangunan.

"Prinsip kami, yang baik dilanjutkan. Yang belum baik diperbaiki. Andai kami mendapat amanah, hal-hal yang baik dari Pak Jokowi pun kami lanjutkan," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7/2018) malam.

Baca juga: Dua Alasan Demokrat Mengusung Prabowo sebagai Capres

"Tetapi, banyak hal yang belum baik atau bahkan kami anggap tidak baik, ya bismillah kami perbaiki (kalau diberi amanah memimpin)," sambung dia.

Saat ini, Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN sedang membangun koalisi bersama untuk mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres 2019.

SBY yakin koalisi tersebut akan menjalankan politik dan pemerintahan dengan memegang teguh moralitas dan etika politik andai diberi amanah memimpin pada periode 2019-2024.

Baca juga: SBY: Banyak yang Salah Persepsi tentang PKS...

Sementara itu, terkait nama cawapres, SBY yakin Prabowo akan memilih sosok yang tepat. Yang paling penting, sosok tersebut adalah orang yang amanah memimpin.

"Karena, menurut kami, bukan hanya menang di dalam pilpres, tapi kalau terpilih ya amanah bisa memimpin Indonesia lebih baik lima tahun mendatang," kata dia.

Pada Senin malam, SBY menggelar pertemuan dengan petinggi PKS di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta. Pertemuan itu dalam rangka penjajakan koalisi pada Pilpres 2019.

Usai pertemuan, kedua pihak menegaskan bahwa Prabowo Subianto menjadi capres yang didukung kedua partai pada 2019.

 

Kompas TV Terkait dengan nama cawapres, kedua partai menyerahkan keputusannya kepada Prabowo sebagai capres.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com