Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polri soal Penembakan Heli di Kabupaten Nduga, Papua

Kompas.com - 12/07/2018, 18:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri membenarkan adanya penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap helikopter Polri di Kabupaten Nduga, Papua. Penembakan terjadi pada Rabu (11/7/2018) sekitar pukul 11.17 WIT.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Pol Syahar Diantono menjelaskan, penembakan tersebut terjadi ketika helikopter Polri akan mengirimkan bahan makanan kepada personel yang berada di sejumlah titik.

Pasca-penembakan, helikopter dalam kondisi aman.

"Tidak lama kemudian di sekitar TKP penembakan helikopter terjadi kontak tembak antara personel BKO Brimob dengan kelompok kriminal bersenjata," kata Syahar dalam pernyataan tertulis, Kamis (12/7/2018).

Karena situasi tidak memungkinkan, maka helikopter Polri kembali ke Pos Polisi Nduga. Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIT, helikopter kembali terbang untuk mengirimkan bahan makanan ke beberapa titik keberadaan personil Brimob.

Baca juga: Buru Kelompok Kriminal Bersenjata, 100 Brimob Diterjunkan ke Papua

Saat itu, terjadi pula penembakan terhadap helikopter. Syahar menyatakan, kontak tembak pun terjadi antara personel Brimob dengan kelompok kriminal bersenjata.

"Sementara itu, helikopter Polri kembali ke Pos Pol Nduga dan tiba dalam keadaan selamat, kontak tembak masih terjadi hingga pukul 17.00 WIT," ujar Syahar.

Ia menyatakan, dipastikan pada peristiwa kemarin tidak ada penembakan dari helikopter kepada kelompok kriminal bersenjata, apalagi pengeboman. Adapun keberadaan helikopter Polri di Kabupaten Nduga untuk membawa bahan makanan dan evakuasi.

"Keberadaan aparat kepolisian di Kabupaten Nduga untuk menegakan hukum terhadap para pelaku kriminalitas, baik terhadap anggota Polri dan masyarakat sipil," ujar Syahar.

Diinformasikan, ada beberapa kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga. Salah satunya dipimpin oleh Egianus, yang kemarin sempat bergabung dengan kelompok lainnya yang berada di belakang SD Kampung Alguru saat terjadi kontak tembak.

"Hari ini situasi Kabupaten Nduga aman dan kondusif," ucap Syahar.

Kompas TV Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung bernegosiasi dengan warga sehingga blokade jalan dibuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com