Salin Artikel

Penjelasan Polri soal Penembakan Heli di Kabupaten Nduga, Papua

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Pol Syahar Diantono menjelaskan, penembakan tersebut terjadi ketika helikopter Polri akan mengirimkan bahan makanan kepada personel yang berada di sejumlah titik.

Pasca-penembakan, helikopter dalam kondisi aman.

"Tidak lama kemudian di sekitar TKP penembakan helikopter terjadi kontak tembak antara personel BKO Brimob dengan kelompok kriminal bersenjata," kata Syahar dalam pernyataan tertulis, Kamis (12/7/2018).

Karena situasi tidak memungkinkan, maka helikopter Polri kembali ke Pos Polisi Nduga. Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIT, helikopter kembali terbang untuk mengirimkan bahan makanan ke beberapa titik keberadaan personil Brimob.

Saat itu, terjadi pula penembakan terhadap helikopter. Syahar menyatakan, kontak tembak pun terjadi antara personel Brimob dengan kelompok kriminal bersenjata.

"Sementara itu, helikopter Polri kembali ke Pos Pol Nduga dan tiba dalam keadaan selamat, kontak tembak masih terjadi hingga pukul 17.00 WIT," ujar Syahar.

Ia menyatakan, dipastikan pada peristiwa kemarin tidak ada penembakan dari helikopter kepada kelompok kriminal bersenjata, apalagi pengeboman. Adapun keberadaan helikopter Polri di Kabupaten Nduga untuk membawa bahan makanan dan evakuasi.

"Keberadaan aparat kepolisian di Kabupaten Nduga untuk menegakan hukum terhadap para pelaku kriminalitas, baik terhadap anggota Polri dan masyarakat sipil," ujar Syahar.

Diinformasikan, ada beberapa kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga. Salah satunya dipimpin oleh Egianus, yang kemarin sempat bergabung dengan kelompok lainnya yang berada di belakang SD Kampung Alguru saat terjadi kontak tembak.

"Hari ini situasi Kabupaten Nduga aman dan kondusif," ucap Syahar.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/12/18590751/penjelasan-polri-soal-penembakan-heli-di-kabupaten-nduga-papua

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke