Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo: AHY Tidak Akan Dipaksakan Partai Demokrat...

Kompas.com - 12/07/2018, 18:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, partainya tidak akan memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk ditawarkan ke partai politik lain sebagai calon wakil presiden.

"AHY tidak akan dipaksakan," ujar Roy dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).

Akan tetapi, setelah acara diskusi Roy meluruskan pernyataan sebelumnya itu. Menurut dia, Partai Demokrat tetap akan mengusulkan AHY menjadi cawapres.

Nama AHY akan tetap "dijual" ke partai politik lainnya. Sebab, mayoritas pengurus internal Partai Demokrat sudah memilih nama AHY untuk diusung sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

 

Baca juga: Prabowo-AHY Punya Peluang dalam Pilpres 2019, cuma...

AHY, kata Roy, merupakan kader terbaik partai politik besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.  Meski begitu, partainya tetap realistis dengan dinamika politik yang berkembang.

Apabila tidak ada partai politik yang tertarik dengan AHY, maka Partai Demokrat akan mengubah strategi. Namun, Roy menolak membeberkan strategi selanjutnya.

"Jadi terus terang saya sampaikan, AHY kami dorong, AHY mesti dicalonkan. Tapi kan kita melihat juga bagaimana hasil akhir dari komunikasi politik (dengan parpol lain) dan sekali lagi kami ini membuka setiap kesempatan," ujar Roy Suryo.

"Dalam politik tentu ada pencapaian ideal, pencapaian maksimal, dan ada pencapaian real. Orang kan punya cita-cita, kita harus berupaya penuh untuk itu," kata dia.

Baca juga: Presiden PKS: Kalau Ada Isu PKS Setuju AHY, Itu Hanya dalam Mimpi

Menurut Roy Suryo, Partai Demokrat berharap Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi membatalkan presidential threshold menjadi 0 persen. Dengan demikian, Partai Demokrat akan lebih leluasa untuk mengusung capres dan cawapres.

"Sebenarnya Demokrat mendorong teman-teman yang sedang melakukan uji materi di MK. Insya Allah ada titik baik bagi Indonesia," ujar dia.

Kompas TV Partai Demokrat menyambut baik penyebutan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai salah satu nama cawapres yang dilirik Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com