Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kapolri Jenderal Sutarman Puji Polri soal Penanganan Terorisme

Kompas.com - 11/07/2018, 18:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purnawirawan) Sutarman memuji upaya kepolisian dalam menangani terorisme. Menurut Sutarman, penanganan terorisme oleh Polri sudah sangat baik.

"Sudah sangat bagus," kata Sutarman di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Sutarman mengungkapkan, Polri sudah memiliki data-data mengenai jaringan terorisme mulai dari sel-sel yang terkecil.

Selain itu, Polri juga mengantongi data-data jaringan terorisme yang tidak bergerak hingga yang sudah mulai bergerak.

Baca juga: Wiranto Ingatkan Indonesia Belum Lapas dari Ancaman Terorisme

Dengan demikian, imbuh Sutarman, berbekal data-data tersebut Polri bisa melakukan monitor kapan saja. Tidak hanya itu, Polri pun diyakininya mampu melakukan tindakan preventif dalam penegakan hukum.

"Polri mampu untuk melakukan tindakan preventif dalam menegakkan hukum," ujar Sutarman.

Terkait kinerja Polri saat ini, Sutarman memandang kinerja lembaga yang pernah dipimpinnya tersebut sudah bagus. Polri dipandang Sutarman terus melakukan pembenahan.

Baca juga: Jokowi: Polri Harus Terus Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Terorisme

Kepercayaan masyarakat terhadap Polri pun meningkat. Oleh karena itu, Sutarman mengucapkan selamat kepada Polri atas segala capaian yang telah ditorehkan.

Namun demikian, Sutarman juga memberi masukan kepada Polri. Agar kepercayaan masyarakat terus meningkat, maka profesionalisme Polri pun harus meningkat pula.

"Meningkatkan profesionalisme agar kepercayaan masyarakat meningkat," ujar Sutarman.

Sutarman menjabat sebagai Kapolri pada 25 Oktober 2013 – 16 Januari 2015. Ia kemudian memasuki masa pensiun dan posisinya digantikan oleh Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Kompas TV Kepolisian juga akan menggelar operasi untuk menangani kejahatan konvensional yang cenderung terjadi jelang Idul Fitri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com