Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Bupati ke Jokowi soal Tenaga Honorer yang Tak Kunjung Jadi PNS

Kompas.com - 05/07/2018, 17:33 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para bupati yang bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan menyampaikan keluh kesah mereka. Salah satu keluhan yang disampaikan  mengenai tenaga honorer Kategori 2 (K2) yang tak kunjung diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bupati Nias Sokhiatulo Laoly mengatakan banyak tenaga honorer K2 di daerahnya yang sudah bekerja belasan tahun.

"Ada yang sudah 20 tahun bertugas, 15 tahun, 12 tahun, tidak jelas nasibnya sampai sekarang," kata Laoly kepad wartawan usai pertemuan.

Laoly berharap pemerintah bisa segera mengangkat mereka sebagai Aparatur Sipil Negara. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan kenaikan gaji, tunjangan, hingga kepastian akan asuransi kesehatan.

Baca juga: Ini Usulan Kemenpan-RB soal Status Tenaga Honorer K-2

"Kami minta kepada Presiden supaya diangkat. Kasihan mereka, mereka sudah mengabdi untuk negara ini tapi kan tinggal berapa tahun lagi mereka sudah pensiun," kata dia.

Menurut Laoly, Presiden Jokowi menyambut baik usulan ini. Presiden berjanji akan mengkaji dan mempertimbangkan yang disampaikan kepala daerah.

Hal serupa disampaikan Bupati Jember Faida. Menurut dia, dari berbagai masukan yang disampaikan oleh para bupati, nasib tenaga honor K2 ini menjadi salah satu yang paling ditekankan.

"Kami kepala daerah menyampaikan masukan-masukan tersebut langsung kepada beliau, termasuk masalah rekrutmen PNS, ASN di K2 yang sudah lama menunggu," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tenaga Honorer Tidak Dapat THR

Menurut Faida, beberapa kantor pemerintahan di daerah juga sudah banyak yang kekurangan pegawai. Ini terjadi karena pemerintah pusat belum membuka lowongan PNS. Sementara banyak pegawai yang sudah memasuki masa pensiun.

Bupati Luwu Utara mengatakan, tenaga honorer K2 yang paling banyak belum diangkat adalah mereka yang berprofesi sebagai guru. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi prioritas.

Pertemuan Jokowi dengan para bupati berlangsung tertutup selama sekitar dua jam. Hadir 23 orang bupati dari total 30 bupati yang diundang ke Istana.

Jokowi mengaku sengaja mengundang para bupati dalam forum yang lebih kecil sehingga lebih bebas untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan daerah.

Kompas TV Tak hanya soal tunjangan, Fadli Zon juga menyoroti tenaga honorer yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com