JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, Pilkada susulan di Kabupaten Nduga, Papua, sudah digelar.
Kabupaten Nduga merupakan satu dari dua kabupaten yang gagal menggelar pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018 lalu.
"Alhamdulilah 2 hari lalu proses Pilkada di Nduga sudah selesai 100 persen. Tinggal perhitungan suara sekarang," ujar Kapolri di TMP Kalibata, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Kapolri mengatakan, pemungutan suara susulan bisa laksanakan setelah TNI-Polri menurunkan pasukan tambahan ke Kabupaten Nduga.
Baca juga: Kapolri Sebut Seorang Pendeta Masih Hilang Pasca-penembakan di Torere Papua
Pasukan tambahan itu didatangkan setelah terjadi serangkaian penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga.
Pertama pada 25 Juni 2017, KKB menembaki pesawat pengangkut logistik Pilkada Papua. Akibat penembakan itu, co-pilot mengalami luka tembak.
Pasca kejadian itu, KKB kembali berulah. Mereka menembaki warga di Kabupaten Nduga. Akibatnya 3 orang tewas dan sejumlah warga mengalami luka-luka.
Baca juga: Kondisi Alam Jadi Hambatan Polri Tangkap Kelompok Bersenjata di Papua
Polisi langsung menyisir area sekitar. Namun, tak satu pun pelaku berhasil ditangkap.
Akibat situasi yang tak kondusif, logistik Pilkada Papua tak bisa didistribusikan sehingga pemungutan suara batal digelar pada 27 Juni 2018.
"Di Nduga, karena adanya kelompok bersenjata, maka saya sudah melakukan langkah bersama Panglima TNI mengirim penambahan pasukan ke sana. Karena jalur udara agak sulit, kami gunakan jalur laut dari Timika selama 8 jam," kata Kapolri.