Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Pilkada Susulan di Kabupaten Nduga Sudah 100 Persen

Kompas.com - 02/07/2018, 13:20 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, Pilkada susulan di Kabupaten Nduga, Papua, sudah digelar.

Kabupaten Nduga merupakan satu dari dua kabupaten yang gagal menggelar pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018 lalu.

"Alhamdulilah 2 hari lalu proses Pilkada di Nduga sudah selesai 100 persen. Tinggal perhitungan suara sekarang," ujar Kapolri di TMP Kalibata, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Kapolri mengatakan, pemungutan suara susulan bisa laksanakan setelah TNI-Polri menurunkan pasukan tambahan ke Kabupaten Nduga.

Baca juga: Kapolri Sebut Seorang Pendeta Masih Hilang Pasca-penembakan di Torere Papua

Pasukan tambahan itu didatangkan setelah terjadi serangkaian penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga.

Pertama pada 25 Juni 2017, KKB menembaki pesawat pengangkut logistik Pilkada Papua. Akibat penembakan itu, co-pilot mengalami luka tembak.

Pasca kejadian itu, KKB kembali berulah. Mereka menembaki warga di Kabupaten Nduga. Akibatnya 3 orang tewas dan sejumlah warga mengalami luka-luka.

Baca juga: Kondisi Alam Jadi Hambatan Polri Tangkap Kelompok Bersenjata di Papua

Polisi langsung menyisir area sekitar. Namun, tak satu pun pelaku berhasil ditangkap.

Akibat situasi yang tak kondusif, logistik Pilkada Papua tak bisa didistribusikan sehingga pemungutan suara batal digelar pada 27 Juni 2018.

"Di Nduga, karena adanya kelompok bersenjata, maka saya sudah melakukan langkah bersama Panglima TNI mengirim penambahan pasukan ke sana. Karena jalur udara agak sulit, kami gunakan jalur laut dari Timika selama 8 jam," kata Kapolri.

Kompas TV Sejumlah insiden mewarnai proses penghitungan suara pilkada serentak 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com