Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Puas Kinerja Petahana di Jabar, Kenapa Deddy Mizwar Kalah?

Kompas.com - 28/06/2018, 17:32 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil exit poll yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan mayoritas responden puas dengan kinerja Deddy Mizwar selama menjabat wakil gubernur Jawa Barat.

Dari hasil exit poll yang diambil setelah pemungutan suara pada Rabu (28/6/2018) kemarin, 14 persen responden menyatakan sangat puas dengan kinerja Deddy. Sementara yang menyatakan puas sebesar 57 persen.

Jika ditotal, ada 71 persen responden yang menyatakan puas atau sangat puas terhadap kinerja Deddy Mizwar.

Meski demikian, Deddy Mizwar yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi menelan kekalahan pada Pilkada Jabar 2018. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan, pasangan ini hanya berada di urutan ketiga.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas misalnya, menunjukkan Pilgub Jabar dimenangi pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan 32,54 persen suara. Pasangan Sudrajat-Syaikhu berada di urutan kedua dengan 29,53 persen.

Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menyusul dibawahnya dengan 25,72 persen. Terakhir, pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan berada di posisi juru kunci dengan 12,2 persen.

Baca juga: Keyakinan Deddy Mizwar dan Hasil Hitung Cepat Pilkada Jabar

Peneliti senior Indikator Politik Rizka Halida mengatakan, kepuasan terhadap kinerja petahana Deddy Mizwar secara umum memang tinggi. Akan tetapi, kontestasi pada Pilkada Jabar kali ini lebih banyak ditentukan oleh kampanye dan pengaruh sosial.

"Secara umum, kampanye Ridwan-Uu paling masif dibandingkan paslon lain. Baik melalui televisi, koran, internet, dan kunjungan timses," kata Rizka saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/6/2018).

Selain itu, lanjut Rizka, Ridwan-Uu juga banyak menguasai zona-zona padat penduduk seperti Bandung, Bandung Barat, Cirebon, Indramayu, Garut, dan Tasik.

Terakhir, Rizka juga menilai suara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi tergerus dan beralih kepada pasangan Sudrajat-Syaikhu karena kedua pasangan memiliki basis pemilih yang beririsan.

Kompas TV  Setelah melakukan pencoblosan, Deddy Mizwar berencana untuk bertolak ke Bandung 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com