Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Patroli Cegah Kecurangan

Kompas.com - 23/06/2018, 14:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Mochammad Afifuddin menyatakan, pihaknya melakukan patroli pengawasan dan pencegahan pada masa tenang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dihelat 27 Juni 2018 mendatang. Tujuannya untuk mencegah adanya pelanggaran dan kecurangan.

Afifuddin mengungkapkan, patroli tersebut dilakukan serentak di 171 daerah yang menyelenggarakan Pilkada.

"Hari ini sebagian sudah terjadwal di daerah-daerah, apel siaga dan patroli pencegahan yang dilakukan di semua daerah yang melakukan Pilkada. Besok kita akan lakukan serentak di 171 daerah yang Pilkada," kata Afifuddin di Jakarta, Sabtu (23/6/2018).

Baca juga: Ida Fauziyah: Kalau Pilkada Digelar Jujur dan Adil, Pasangan Ini Menang...

Ia menyebut, patroli tersebut dilaksanakan untuk memberikan efek takut melakukan pelanggaran bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang, di mana Bawaslu memiliki mandat melakukan pengawasan.

Menurut Afifuddin, apabila dalam patroli dan pengawasan tersebut ditemukan pelanggaran, maka Bawaslu akan segera melakukan penindakan. Belajar dari pengalaman, imbuh dia, pelanggaran justru kerap terjadi di masa tenang.

"Salah satu isu adalah politik uang. Biasanya masih di masa tenang, di hari-hari Pilkada di pagi-pagi," jelas Afifuddin.

Baca juga: Kapolda Berharap Pilkada Damai yang Diucapkan Para Paslon Diikuti Timses

Oleh karena itu, ujar Afifuddin, pihaknya mengingatkan kepada semua pasangan calon untuk tidak melakukan politik uang pada masa tenang atau hari Pilkada. Hal ini dilakukan dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pemilih untuk memilih pasangan calon tertentu.

"Kalau pencegahan itu masih terjadi (pelanggaran), kita akan lakukan penindakan," tutur Afifuddin.

Kompas TV Upaya untuk menjaga Pilkada damai terus disuarakan banyak pihak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com