Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Barometer: Elektabilitas Nurdin-Andi 31,8 Persen, Ichsan-Andi 20,4 Persen

Kompas.com - 20/06/2018, 19:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Indo Barometer menunjukkan, elektabilitas pasangan M. Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman lebih tinggi dibandingkan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur lainnya yang berkontestasi dalam Pilkada Sulawesi Selatan 2018 ini.

Pasangan tersebut dipilih oleh 31,8 persen responden disusul pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar yang dipilih 20,4 persen responden.

Sementara, urutan kedua dan ketiga yakni pasangan M. Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar yang dipilih 18 persen responden dan pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo yang dipilih 7,1 persen responden.

"Responden yang memilih tidak menjawab atau tidak menandai apapun di surat suaranya, yakni sebesar 22,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Pada Debat Pilkada Sulsel, Keempat Paslon Beberkan Rencana soal Infrastruktur Jalan

Survei dilaksanakan pada 5 hingga 10 Juni 2018 terhadap 800 responden dan dilangsungkan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner.

Qodari menambahkan, penelitinya pernah melaksanakan survei yang sama pada 4 hingga 11 Januari 2018 lalu.

Berdasarkan data dari survei itu, peningkatan elektabilitas paling tinggi memang terjadi pada pasangan M. Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.

Pada survei pertama, elektabilitas pasangan itu yakni 26,1 persen. Saat ini, elektabilitasnya 31,8 persen. Artinya, terjadi peningkatan sebesar 5,7 persen.

Baca juga: Rosianna Silalahi: Debat Kandidat Pilkada Sulsel Berlangsung Damai dan Berkualitas

Sementara, peningkatan elektabilitas tertinggi kedua terjadi pada pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar.

Dalam survei pertama, elektabilitasnya sebesar 16,3 persen dan kini, elektabilitasnya naik 4,1 persen menjadi 20,4 persen.

"Peningkatan terendah terjadi pada pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo. Dalam survei pertama, elektabilitasnya 5,4 persen. Kini, elektabilitasnya 7,1 persen alias naik 1,7 persen," ujar Qodari.

Kompas TV KPU Sulawesi Selatan menggelar rapat tertutup bersama kepolisian untuk melakukan koordinasi persiapan pengamanan kegiatan debat publik pertama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com