Pasangan tersebut dipilih oleh 31,8 persen responden disusul pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar yang dipilih 20,4 persen responden.
Sementara, urutan kedua dan ketiga yakni pasangan M. Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar yang dipilih 18 persen responden dan pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo yang dipilih 7,1 persen responden.
"Responden yang memilih tidak menjawab atau tidak menandai apapun di surat suaranya, yakni sebesar 22,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (20/6/2018).
Survei dilaksanakan pada 5 hingga 10 Juni 2018 terhadap 800 responden dan dilangsungkan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner.
Qodari menambahkan, penelitinya pernah melaksanakan survei yang sama pada 4 hingga 11 Januari 2018 lalu.
Berdasarkan data dari survei itu, peningkatan elektabilitas paling tinggi memang terjadi pada pasangan M. Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.
Pada survei pertama, elektabilitas pasangan itu yakni 26,1 persen. Saat ini, elektabilitasnya 31,8 persen. Artinya, terjadi peningkatan sebesar 5,7 persen.
Sementara, peningkatan elektabilitas tertinggi kedua terjadi pada pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar.
Dalam survei pertama, elektabilitasnya sebesar 16,3 persen dan kini, elektabilitasnya naik 4,1 persen menjadi 20,4 persen.
"Peningkatan terendah terjadi pada pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo. Dalam survei pertama, elektabilitasnya 5,4 persen. Kini, elektabilitasnya 7,1 persen alias naik 1,7 persen," ujar Qodari.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/20/19014961/indo-barometer-elektabilitas-nurdin-andi-318-persen-ichsan-andi-204-persen