Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Titik-titik Rawan Macet Ini Saat Arus Balik

Kompas.com - 19/06/2018, 12:42 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik setelah Lebaran diprediksi mencapai puncaknya pada hari ini, Selasa(19/6/2018) hingga Rabu (20/6/2018) besok.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), www.dephub.go.id, ada beberapa titik yang harus diwaspadai sebagai pusat kepadatan saat arus balik.

Ada tiga titik rawan macet di sepanjang jalur Jawa Tengah menuju Jakarta.

Titik tersebut adalah Jembatan Kalikutho, rest area, dan di jalur Tol Cipali.

Jembatan Kalikutho yang terletak di sepanjang Tol Batang-Semarang ini diprediksi menjadi titik rawan kemacetan karena pembangunannya yang belum selesai.

Baca juga: Hari Ini, Puncak Arus Balik di Cipali dan Cikampek Diperkirakan Terjadi Pukul 18.00

Kendaraan yang akan melewati jembatan ini harus mengantre, sehingga dapat menyebabkan penumpukan kendaraan.

Kawasan rest area juga diprediksi menjadi titik rawan kemacetan.

Demikian pula Tol Cipali, karena pada jalur tertentu terdapat rest area yang berpotensi terjadi penumpukan kendaraan.

Hal ini dapat menyebabkan kepadatan kendaraan yang berimbas kemacetan.

Kemenhub dan Polri telah mempersiapkan beberapa skenario untuk mengatasi kemacetan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Jelang Siang, Arus Balik Timbulkan Kemacetan di Tol Cikampek

Skenario ini seperti mengalihkan ke jalan nasional, mengupayakan contraflow, dikresi bahkan tidak membayar tol.

Rest area tambahan

Pada jalur balik, pemerintah mempersiapkan 8 rest area tambahan di sepanjang jalur Semarang hingga Cikampek.

Rest area tambahan ini akan diberi rambu-rambu sejauh 1,5 kilometer hingga 500 meter sebelumnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo WASPADA TITIK RAWAN MACET ARUS BALIK 2018

Kompas TV Polisi juga membatasi kendaraan yang masuk untuk menghindari penumpukan kendaraan di pintu masuk area peristirahatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com