Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khotbah Shalat Id di Masjid Istiqlal, Aa Gym Singgung Korupsi

Kompas.com - 15/06/2018, 09:46 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjadi khatib saat Shalat Idul Fitri 1439 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018).

Dalam khotbah selama sekitar 15 menit itu, ia menyampaikan pesan terkait kejujuran, keikhlasan dan kepedulian sosial.

Bahkan, ia sempat menyinggung soal korupsi.

Menurut Aa Gym, orang-orang yang melakukan korupsi adalah orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Orang yang melakukan korupsi, kata dia, merupakan ciri-ciri orang yang gagal dalam hidupnya.

"Dia mencuri terus kesana sini, inilah ciri orang yang gagal dalam hidup kalau tidak segera bertaubat. Tidak mampu mengendalikan diri," ujar Aa Gym.

Aa Gym mengatakan, orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya akan mudah untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan.

Oleh sebab itu, ia berharap momentum Hari Raya Idul Fitri dapat digunakan untuk membersihkan diri dan kembali ke nilai-nilai agama Islam.

"Percayalah, kebahagiaan dan kesuksesan adalah milik orang yang bisa mengendalikan diri. Maka pastikan sesudah Ramadhan ini sama dengan Ramadhan sebelumnya, yaitu hidup bermujahadah," tuturnya.

Shalat Id di Masjid Istiqlal itu dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya.

Pantauan Kompas.com, Kalla tiba bersama istri, Mufidah Kalla, sekitar pukul 06.30 WIB. Keduanya langsung memasuki area dalam Masjid Istiqlal.

Selain Kalla, hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tampak shalat di sebelah kiri Kalla. Sementara Ketua MPR Zulkifli Hasan berada di sebelah kanan.

Kemudian hadir pula Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com