JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menilai, langkah pemerintah menangani anak pelaku teror yang orangtuanya tewas akibat bom bunuh diri di Surabaya, beberapa waktu lalu, sudah tepat.
"Untuk menangkal regenerasi teror, negara harus terpanggil. Negara memang harus hadir," ujar Ketua Umum LPAI Seto Mulyadi melalui siaran pers, Rabu (13/6/2018).
Bahkan, LPAI mendorong Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tidak hanya mengurus anak terduga teroris di Surabaya saja, melainkan anak-anak terduga teroris yang orangtuanya sudah terlebih dahulu tewas.
Baca juga: Mensos: Kita Harus Pastikan Anak-anak Teroris Bersih dari Paham Radikalisme
"Seharusnya juga dapat mengoordinasi pendataan, pemantauan dan pemberian perlindungan khusus kepada anak-anak terduga teroris dan terduga teroris yang telah meninggal dunia," ujar Seto.
Sekretaris LPAI Henny A. Hermanoe menambahkan, pengabaian terhadap anak-anak tersebut justru dikhawatirkan menciptakan prakondisi mereka melakukan apa yang telah orangtua mereka lakukan.
"Pengabaian oleh negara, apalagi sampai persekusi, terhadap anak-anak terpidana dan terduga teror, dikhawatirkan justru akan menciptakan prakondisi bagi anak-anak malang itu untuk kelak benar-benar menduplikasi perilaku kekerasan dalam mencapai tujuan," ujar Henny.
Diberitakan, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, kementeriannya akan merehabilitasi anak- anak pelaku pengeboman di Surabaya, Mei 2018 alu.
"Menerima anak-anak dari pelaku bom ini kepada Kementerian Sosial untuk dibina lebih lanjut sesuai aturan yang ada," kata Idrus di Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Baca juga: Idrus Marham: 7 Anak dari Pelaku Terorisme Direhabilitasi Kemensos
Tim Kemensos akan memberikan perlindungan dan pendampingan kepada anak-anak tersebut untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
Ada tujuh anak dari keluarga pelaku teror yang akan menjalani rehabilitasi oleh Kemensos. Mereka terdiri dari tiga orang merupakan anak dari terduga teroris di Surabaya yang ditangkap Densus 88, satu orang merupakan anak yang diselamatkan polisi di Mapolrestabes Surabaya dan tiga orang lainnya adalah anak dari terduga teroris yang tewas di Sidoarjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.