Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: 7 Anak dari Pelaku Terorisme Direhabilitasi Kemensos

Kompas.com - 12/06/2018, 20:59 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) akan merehabilitasi anak-anak dari pelaku pengeboman di Surabaya, Mei lalu, rujukan dari Polda Jatim.

“Menerima anak-anak dari pelaku bom ini kepada Kementerian Sosial untuk dibina lebih lanjut sesuai aturan yang ada,” kata Idrus di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (12/6/2018).

Baca juga: Polda Jatim Serahkan 6 Anak Terduga Teroris ke Kemensos

Kemensos, kata Idrus, akan memberikan perlindungan dan pendampingan kepada para anak pelaku bom di Surabaya untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

Selain itu, ucap dia, program rehabilitasi tersebut bertujuan untuk mengikis kemungkinan paham-paham radikalisme yang diwariskan dari orang tua mereka.

“Kami harus pastikan bahwa itu (paham radikalisme), kami harus bersihkan dari paham-paham radikalisme itu, tentu ini perlu waktu,” kata dia.

Baca juga: KPI: Siaran Persidangan Perkara Terorisme di Pengadilan Kebablasan

Saat ditanya mengenai berapa lama program rehabilitasi tersebut dilakukan, politisi Golkar itu menjawab akan melihat sesuai perkembangan dari kondisi para anak-anak tersebut.

“Tentu kita lihat berkembangan ya tidak bisa kita tentukan 6 bulan 1 tahun nanti ada parameter- parameter tersendiri,” ujar Idrus.

“Setelah itu kita melihat perkembangan ya dari sisi fisiknya bagaimana kesehatannya, bagaimana yang paling penting adalah paham tentang ajaran agama yang bisa bersih dari pikirannya ajaran ajaran radikalisme itu,” sambung dia.

Baca juga: Dinsos Kesulitan Cari Suami Ibu dengan 6 Anak yang Dicurigai Teroris

Penanganan terhadap ketujuh anak tersebut sesuai dengan SOP Kemensos, dari penanganan medis, rehabilitasi sosial, pendampingan psikososial, dan reintegrasi sosial.

ketika ditanya akan ditempatkan dimana anak-anak para pelaku teroris tersebut ditempatkan, Idrus enggan mengungkapkannya.

“Saya kira demi kepentingan bersama saya mohon maaf kepada wartawan dan seluruh Indobesia karena untuk sementara saya tidak sampaikan dimana,” kata dia.

Baca juga: Sinyal dari Korban Anak Pelaku Teror

Idrus hanya menegaskan, para anak-anak pelaku terorisme tersebut akan ditempatkan di tempat yang representatif.

“Yang pasti yang bertanggung jawab Kemensos kita tempatkan yang baik, yang layak nanti anak-anak 2, 3 hari melakukan adaptasi pendampingan sangat edukatif punya keyakinan bahwa mereka bisa tinggal ditempat kami dengan baik dan dengan kegembiraan,” lanjut Mensos.

Baca juga: Cerita Jokowi Melihat Langsung Tubuh Anak-anak yang Hancur Akibat Teror Bom

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh anak dari keluarga pelaku teroris diserahkan Polda Jatim ke Kementerian Sosial, Selasa (12/6/2018). Secara medis, mereka sudah dinyatakan secara fisik dan psikis.

Idrus menjelaskan ketujuh anak tersebut terdiri dari 3 laki-laki dan 4 perempuan.

Anak tersebut terdiri 3 diantaranya dari terduga teroris asal Surabaya, satu anak yang diselamatkan polisi di Mapolrestabes Surabaya dan 3 lagi asal Sidoarjo.

Selain dari pelaku peledakan bom bunuh diri di Surabaya 13 dan 14 Mei lalu, sebagian juga dari keluarga yang ayah atau ibunya diamankan karena diduga terlibat aksi terorisme.

Kompas TV Pendapatan operasional Babinsa yang tadinya sebesar Rp 310 ribu per bulan, kini akan dinaikkan menjadi Rp 2,7 Juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com