JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah relatif jomplang menjelang Pilkada Jawa Tengah 2018.
Hal itu terlihat dari survei berbagai lembaga yang sudah dirilis.
Gambaran sama terlihat dari hasil Survei terbaru Charta Politika yang dirilis di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin mencapai 70,5 persen, sementara Sudirman-Ida hanya 13,6 persen.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin 70,5 Persen, Sudirman-Ida 13,6 Persen
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, salah satu masalah yang terlihat dari survei tersebut adalah rendahnya tingkat pengenalan publik terhadap pasangan Sudirman-Ida.
Dari 1.200 responden, hanya 41,2 persen yang mengenal Sudirman dan 27,9 persen mengenal Ida.
Sementara Ganjar dikenal sebanyak 86,8 persen responden dan Taj Yasin dikenal 34,8 persen responden.
"Jomplang dibanding Ganjar. Tingkat pengenalannya beda jauh. Tiga orang lain masih berkutat pada tingkat pengenalan," ujar Yunarto.
Baca juga: Survei Kompas: Pilgub Jateng, Ganjar-Taj Yasin 76,6 Persen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah 15 Persen
Yunarto mengatakan, publik yang tidak mengenal calon pemimpinnya tentu tidak akan memilih yang bersangkutan. Tidak kenal, maka tidak sayang.
Sementara seseorang yang memiliki popularitas di atas 80 persen, kata Yunarto, potensi menang sangat tinggi.
Ia menilai, Sudirman-Ida tidak cukup waktu untuk mendongkrak popularitasnya di Jateng, meski keduanya tokoh nasional.
Sudirman adalah mantan Menteri ESDM, sementara Ida adalah mantan anggota DPR.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Khofifah-Emil 44,6 Persen, Gus Ipul-Puti 43,8 Persen
Selain hanya memiliki waktu sekitar empat bulan untuk berkampanye, kendala lain bagi Sudirman-Ida adalah larangan memasang atribut kampanye.
Pengumpulan data dilakukan pada 23-29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka 1200 responden dengan kuesioner terstruktur.
Adapun margin of error plus minus sebesar 2.83 persen. Artinya, angka tersebut bisa bertambah atau berkurang 2,83 persen.
Yunarto mengaku, dana untuk melakukan survei tersebut berasal dari dana sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.