Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Dalam Masjid, Jokowi Ungkap Keheranan Masih Ada yang Percaya Dirinya PKI

Kompas.com - 06/06/2018, 15:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SUBANG, KOMPAS.com - Presiden  Joko Widodo merasa heran, mengapa masih ada masyarakat yang percaya isu dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, ia telah berkali-kali membantahnya.

Di sela acara pembagian sertifikat tanah wakaf di Masjid Nurul Muqqorobin, Kecamatan Patok Besi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018), Jokowi sekali lagi membantah isu tersebut.

"Karena ada ulama-ulama di sini, banyak isu-isu yang tiga tahun ini tertuju ke saya. Sudah saya jawab, tetapi setelah diteliti, disurvei, yang percaya itu masih lumayan. Jadi perlu saya tanggapi lagi, yaitu mengenai Presiden Jokowi PKI," ujar Jokowi.

Baca juga: Cerita Jokowi Diinterogasi Seorang Kiai soal Tuduhan PKI

"Itu logikanya tidak masuk. Saya ini lahirnya tahun 1961. PKI dibubarkan tahun 1965. Masak ada balita ikut PKI? Logikanya kan tidak bisa dimengerti," lanjut dia.

Ia mengaku, pernah mengklarifikasinya. Namun, isu yang berkembang berbeda lagi. Disebutkan bahwa orangtua Jokowi adalah anggota PKI.

Bahkan, setelah Jokowi mengklarifikasi isu itu, yang berkembang selanjutnya beralih lagi menjadi kakek dan nenek Jokowi anggota PKI.

Baca juga: Ketum PPP: Saat Gerindra, PDI-P, PAN, dan PKS Usung Jokowi di Solo Tak Ada Isu PKI

Jokowi mengatakan, sebenarnya sangat mudah untuk menelusuri seseorang apakah pernah terlibat dalam organisasi terlarang itu atau tidak.

"NU itu punya cabang di Solo, Muhammadiyah ada cabang di Solo, Persis juga ada. Semuanya ada. Ya tanyakan saja ke masjid-masjid dekat rumah saya, dekat rumah orangtua saya. Gampang sekali," ujar Jokowi.

Tidak hanya isu Jokowi PKI, ia juga tidak habis pikir dengan isu bahwa orangtua Jokowi adalah keturunan Tionghoa.

Baca juga: Jengkelnya Jokowi Sampai Hari Ini Masih Dituduh PKI...

"Kadang saya juga males mau jawab. Tapi kalau tidak dijawab ada yang percaya  kebangetan. Bapak saya ini orang Karanganyar, orang desa. Ibu saya ini orang Boyolali, orang desa. Dan orang di Solo ini semuanya ngerti, tapi yang ngerti ini hanya orang Solo, kalau orang luar ini tidak ngerti," ujar Jokowi.

Ia berharap ulama membantu menyadarkan masyarakat dari berita bohong tentang apapun di tengah perkembangan media sosial. 

Kompas TV Presiden Joko Widodo menumpahkan kekesalannya dengan penyebaran informasi bohong atau hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com