Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Mei 2018, Ada 6 Kasus Candaan Bom di Pesawat

Kompas.com - 05/06/2018, 06:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Candaan bom atau bomb joke yang dilontarkan penumpang di dalam pesawat bukan sekadar gurauan. Tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum yang akan ditindak tegas oleh otoritas keamanan bandara.

Kompas.com merangkum sejumlah kasus candaan bom yang terjadi di dunia penerbangan Tanah Air selama bulan Mei 2018. Tercatat ada sekitar 6 kasus, berikut ini adalah rinciannya.

1. 5 Mei 2018

Pesawat Lion Air JT 787 rute Makassar-Surabaya harus ditunda keberangkatannya lantaran ada gurauan bom yang dilontarkan penumpang wanita berinisial ST. Kejadian itu berlangsung ketika proses masuk ke pesawat (boarding).

ST mengaku ke salah satu awak kabin soal adanya bom di dalam barang bawaan saat akan dimasukkan ke kompartemen kabin.

Baca juga: Menhub: Candaan Bom Itu Bukan Candaan yang Lucu

Untuk alasan keselamatan, dilakukan pengecekan ulang pada pesawat. Sebanyak 207 penumpang dewasa, tiga anak-anak dan empat bayi, serta semua barang bawaan dan kargo diperiksa ulang.

Hasilnya tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan. Penerbangan JT 787 diberangkatkan dengan jadwal terbaru pada pukul 18.55 WITA dari jadwal semula pukul 17.35 WITA dan mendarat di Surabaya pada 19.30 WIB.

2. 12 Mei 2018

Pesawat Lion Air JT 618 rute Cengkareng-Pangkalpinang ditunda keberangkatannya karena penumpang pria berinisial ZN menyebut kata "Bom" kepada salah satu awak kabin saat proses masuk pesawat.

Pemeriksaan ulang pun dilakukan terhadap seluruh penumpang, barang bagasi, dan kargo. Hasilnya, tidak ditemukan barang bukti  berupa  bom  dan benda lain yang mencurigakan.

Lion Air JT 618 diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 16.40 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 15.50 WIB dan mendarat di Pangkalpinang pada 17.40 WIB.

3. 16 Mei 2018

Pesawat Lion Air JT 291 rute Pekanbaru-Cengkareng ditunda keberangkatannya karena candaan bom yang dilontarkan penumpang pria berinisial DB. Ia mengaku kepada awak kabin bahwa ia adalah teroris dan membawa bom di dalam tasnya.

Pemeriksaan ulang dilakukan terhadap seluruh penumpang, bagasi, dan kargo. Tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.

Pesawat akhirnya diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 15.54 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 13.35 WIB. Pesawat mendarat di Cengkareng pada 17.22 WIB.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com