Salin Artikel

Selama Mei 2018, Ada 6 Kasus Candaan Bom di Pesawat

Kompas.com merangkum sejumlah kasus candaan bom yang terjadi di dunia penerbangan Tanah Air selama bulan Mei 2018. Tercatat ada sekitar 6 kasus, berikut ini adalah rinciannya.

1. 5 Mei 2018

Pesawat Lion Air JT 787 rute Makassar-Surabaya harus ditunda keberangkatannya lantaran ada gurauan bom yang dilontarkan penumpang wanita berinisial ST. Kejadian itu berlangsung ketika proses masuk ke pesawat (boarding).

ST mengaku ke salah satu awak kabin soal adanya bom di dalam barang bawaan saat akan dimasukkan ke kompartemen kabin.

Untuk alasan keselamatan, dilakukan pengecekan ulang pada pesawat. Sebanyak 207 penumpang dewasa, tiga anak-anak dan empat bayi, serta semua barang bawaan dan kargo diperiksa ulang.

Hasilnya tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan. Penerbangan JT 787 diberangkatkan dengan jadwal terbaru pada pukul 18.55 WITA dari jadwal semula pukul 17.35 WITA dan mendarat di Surabaya pada 19.30 WIB.

2. 12 Mei 2018

Pesawat Lion Air JT 618 rute Cengkareng-Pangkalpinang ditunda keberangkatannya karena penumpang pria berinisial ZN menyebut kata "Bom" kepada salah satu awak kabin saat proses masuk pesawat.

Pemeriksaan ulang pun dilakukan terhadap seluruh penumpang, barang bagasi, dan kargo. Hasilnya, tidak ditemukan barang bukti  berupa  bom  dan benda lain yang mencurigakan.

Lion Air JT 618 diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 16.40 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 15.50 WIB dan mendarat di Pangkalpinang pada 17.40 WIB.

3. 16 Mei 2018

Pesawat Lion Air JT 291 rute Pekanbaru-Cengkareng ditunda keberangkatannya karena candaan bom yang dilontarkan penumpang pria berinisial DB. Ia mengaku kepada awak kabin bahwa ia adalah teroris dan membawa bom di dalam tasnya.

Pemeriksaan ulang dilakukan terhadap seluruh penumpang, bagasi, dan kargo. Tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.

Pesawat akhirnya diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 15.54 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 13.35 WIB. Pesawat mendarat di Cengkareng pada 17.22 WIB.


4. 18 Mei 2018

Penerbangan Lion Air JT 261 rute Tarakan-Balikpapan dikejutkan dengan candaan bom yang dilontarkan penumpang pria berinisial EF. Ia mengaku membawa bom di dalam tas ketika dalam proses di jalur pemeriksaan untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan (boarding gate).

EF merupakan penumpang JT 261 yang rencananya melakukan penerbangan lanjutan dari Balikpapan ke Surabaya. Hasil pemeriksaan adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.

5. 23 Mei 2018

Basuki Rachmad dari Fraksi Hanura dan Nauval Badri dari Fraksi Gerindra diamankan petugas Bandara Banyuwangi karena bercanda soal bom. Awalnya, mereka akan ke Jakarta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 265 ke Jakarta.

Saat masuk ruang pemeriksaan, Basuki secara spontan mengatakan bahwa salah satu tas milik rekannya yang satu pesawat dengannya saat itu sedang diperiksa oleh petugas berisi bom. Petugas pemeriksa sempat bertanya sampai tiga kali dan saudara Basuki tetap mengatakan isinya adalah bom.

Nauval, anggota DPRD lainnya, saat keluar dari bandara sempat mengatakan bahwa dia sempat ditanya oleh petugas apakah dia membawa bahan peledak. "Saat ditanya wajar kan saya bilang kalau korek bahan peledak. Minyak wangi juga bahan peledak. Wajar kan itu," katanya.


6. 28 Mei 2018

Tujuh penumpang terpaksa harus dilarikan ke RS TNI AU Dr Mohammad Sutomo akibat melompat dari pintu darurat pesawat Lion Air JT 687 dalam peristiwa yang terjadi di Bandara Supadio.

Kepanikan penumpang berawal dari adanya gurauan berupa ancaman bom di dalam pesawat oleh salah satu penumpang tujuan Pontianak-Jakarta itu.

Karena panik, pintu darurat yang ada di dalam pesawat itu dibuka bukan atas instruksi dari pramugari, tetapi inisiatif penumpang, sehingga penumpang melompat dari pintu darurat.

Sebelumnya, peristiwa penumpang yang keluar dari dalam pesawat melalui pintu darurat berawal ketika salah satu petugas Avsec menerima laporan adanya gurauan bom.

Penumpang yang diketahui berinisial FN tersebut diduga marah atau tidak suka kepada pramugari yang menggeser tasnya di bagasi kabin pesawat.

Mengacu pada Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (UU Penerbangan), semua yang terkait informasi bom baik sungguhan atau bohong, merupakan “tindakan melanggar hukum”, akan diproses dan ada sanksi tegas oleh pihak berwajib.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/05/06525391/selama-mei-2018-ada-6-kasus-candaan-bom-di-pesawat

Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke