JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dibantu TNI sudah menangkap 74 terduga teroris dalam waktu 8 hari atau sepanjang 13-21 Mei. Meski demikian, polisi belum berhasil menangkap tokoh utama Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang menjadi otak dalam serangkaian aksi teror beberapa waktu terakhir.
"Tokoh utamanya belum," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Tito mengatakan, sejauh ini tokoh JAD yang cukup berpengaruh dan berhasil ditangkap polisi adalah Abu Umar alias Syamsul Arifin (35). Menurut Tito, ajaran Abu Umar cukup berpengaruh bagi sosok Dita Oepriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya.
Baca juga: Penggagas JAD hingga Penggerak Teror, Jadi Alasan Aman Abdurrahman Dituntut Hukuman Mati
"Tapi ideolognya yang (masih) kita cari," kata Tito.
Tito mengatakan, dari 74 orang yang ditangkap, 14 orang diantaranya tewas karena melakukan upaya perlawanan. Ia merinci, di Jawa Timur, polisi menangkap 31 orang dan empat orang di antaranya meninggal dunia.
Di Banten, polisi menangkap 16 orang dan dua orang di antaranya meninggal dunia. Di Jawa Barat, Polri menangkap delapan orang dan empat orang di antaranya tewas.
Baca juga: Sederet Kasus Bom di Indonesia yang Dikaitkan dengan JAD
Sedangkan di Riau, ada sembilan terduga teroris ditangkap dan empat orang di antaranya tewas. Sisanya adalah penangkapan enam orang di Sumatera Utara dan empat di Sumatera Selatan.
"Ada sejumlah barang bukti yang kita sita baik bom siap pakai maupun materi bahan peledak lainnya, dan kemudian baterai, switch dan lain-lain," kata Tito.