JAKARTA, KOMPAS.com - Polri masih menyelidiki ada tidaknya keterkaitan antara terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Patut diduga (JAD)," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat jumpa pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Baca juga: Pasca-penyerangan Mapolda Riau, Kapolda Tinjau Polres dan Polsek
Polri, kata dia, akan terlebih dahulu memastikan identitas 5 terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau sebelum menyampaikan kesimpulan ada tidaknya keterkaitan dengan JAD.
Seperti diketahui, pelaku terdiri dari 5 orang masuk ke area Mapolda Riau dengan menggunakan mobil Avanza BM 199 RQ pada Rabu pagi.
Empat pelaku kemudian turun dari mobil dan langsung menyerang aparat kepolisian dengan senjata tajam.
Baca juga: Mapolda Riau Diserang, Mapolresta Barelang Tingkatkan Penjagaan Pintu Masuk
Akibat serangan itu, 1 polisi gugur dan 2 lainnya terluka. Adapun empat terduga teroris ditembak mati, sementara 1 sisanya ditangkap Polisi.
"Nama-namanya (terduga teroris) kalau sudah ketahuan baru kita bisa sampaikan," kata Setyo.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni tiga buah pedang yang digunakan pelaku, 3 penutup muka yang digunakan pelaku saat menyerang, 3 pasang sepatu, 1 unit handycam, serta jam tangan dan ikat kepala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.