Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pelaku Teror Dianggap Berperan Penting dalam Deradikalisasi

Kompas.com - 19/05/2018, 13:14 WIB
Abba Gabrillin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota kelompok radikal di Aceh, Yudi Zulfachri menilai, mantan pelaku teror sangat berperan penting dalam membantu pemerintah melakukan upaya deradikalisasi. Menurut Yudi, seorang teroris akan lebih memandang mantan pelaku ketimbang aparat keamanan dan pejabat dari lembaga pemerintah.

Hal itu dikatakan Yudi saat menjadi narasumber diskusi mengenai terorisme di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2018).

"Dalam kelompok teroris itu ada pandangan in group dan out group. Maka semua yang di luar mereka atau out group, itu akan dianggap musuh," kata Yudi.

Menurut Yudi, sesuai pengalamannya, para pelaku teror akan lebih lunak saat berkomunikasi dengan orang-orang yang dianggap in group, atau pernah menjadi bagian dalam kelompoknya.

Baca juga: Garuda Indonesia Non-aktifkan Pilot yang Posting soal Terorisme

Dia menyebutkan, para pelaku tidak akan mau diajak berkomunikasi oleh petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Apalagi, menurut Yudi, jika tiba-tiba para pelaku teror dihadapkan dengan acara-acara deradikalisasi berupa seremonial dan diliput oleh media massa.

Yudi pun menceritakan kisahnya. Menurut dia, saat ditangkap polisi dirinya tidak mau berbicara dengan polisi apalagi BNPT. Saat itu, dia meminta untuk dipertemukan dengan Ali Imron, salah satu terpidana kasus bom Bali I yang kini membantu pemerintah menangkal radikalisme.

"Saya pertama kali berubah itu setelah berbicara dengan ustad Ali Imron. Dari situ saya belajar, tetapi yang lain saya tolak," kata Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com