JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli penyakit dalam dokter Jose Roesma mengatakan hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa saja dengan sengaja dibuat-buat oleh pasien. Hal itu dikatakan sebagai ahli dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Jose bersaksi untuk terdakwa dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo.
"Bisa (direkayasa) Pak. Makan obat saja Pak, obat Amfetamin, pake sabu atau segala macam bisa naik tensinya," ujar Jose.
Baca juga: Dokter Bimanesh Sutarjo Yakin Kecelakaan Setya Novanto Direkayasa
Sebagai contoh, kata Jose, ada obat batuk atau obat tetes hidung yang bisa membuat pembuluh darah menciut. Obat tersebut biasanya digunakan agar hidung seseorang bisa lebih lega.
Menurut Jose, obat tersebut bisa menimbulkan efek hipertensi. Contoh lain adalah dengan mengonsumsi obat Epinephrine.
Selain itu, menurut Jose, mengonsumsi obat Amfetamin juga dapat meningkatkan tensi darah. Namun, pada umumnya konsumsi obat harus terus-menerus agar hipertensi tidak berkurang.
Baca juga: Ditanya Hakim soal Benjol Segede Bakpao Setya Novanto, Begini Jawaban Fredrich Yunadi...
"Malah orang yang tensinya rendah, dikasi Epinephrine jadi bisa direkayasa Pak. Tapi pada umumnya harus makan terus Pak obatnya, tiap sebentar harus ditambah lagi, jadi bisa direkayasa," kata Jose.
Dalam kasus ini, dokter Bimanesh Sutarjo didakwa telah melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Hal itu dalam rangka menghindari pemeriksaan Novanto oleh penyidik KPK.
Menurut jaksa, Bimanesh dan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, diduga sengaja membuat skenario agar Novanto didiagnosa mengalami luka akibat kecelakaan dan hipertensi.