Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Apresiasi Polri dan Kecam Politisi Pencari Popularitas Murahan

Kompas.com - 11/05/2018, 08:14 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan apresiasi kepada Polri yang telah menyelesaikan kerusuhan di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, dengan cara damai dan elegan.

"Ini sungguh sebuah prestasi. Memang memakan waktu, tapi Polri bisa menyelesaikan masalah ini tanpa menimbulkan komplikasi atau masalah lain," kata Wakil Sekjen PSI Danik Eka Rahmaningtiyas, dalam keterangan pers, Kamis (10/5/2018).

Baca juga: Karangan Bunga untuk Polisi yang Gugur Memenuhi Halaman Mako Brimob

Padahal, lanjut Danik, bisa dibayangkan kemarahan anggota Polri setelah mengetahui lima rekan mereka dibunuh dengan cara keji. Namun, mereka tetap menghadapi para narapidana terorisme dengan profesional.

"Para petinggi Polri dan jajarannya telah memperlihatkan kematangan psikologis luar biasa. Ini bukan hal yang mudah," lanjut Danik.

Ironisnya, lanjut dia, justru di luar sana, sejumlah politisi dan tokoh memperlihatkan hal-hal yang hanya mencerminkan ketidakdewasaan mereka.

Misalnya, berspekulasi tanpa dasar dengan mengaitkan insiden dengan keberadaan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di sana.

"Alih-alih berempati dengan para korban, mereka mengumbar kenyinyiran yang memalukan" ujar Danik.

Baca juga: Pagi Kemarin, Saat Suasana Mencekam di Mako Brimob Berakhir

Disaat duka mendalam, menurut Danik, seharusnya perbedaan politik dikesampingkan jauh-jauh.

Upaya penyelesaian masalah harus jadi prioritas, bukan malah mencari popularitas murahan.

Terakhir, kerusuhan ini makin meneguhkan fakta bahw terorisme harus dibasmi, jangan diberi tempat sedikitpun.

"Mereka sama sekali tak berperikemanusiaan. Hati mereka sudah tumpul. Tindakan tegas harus diberikan, mereka harus menerima sanksi setimpal," ucap Danik.

Baca juga: Pasca Insiden di Mako Brimob, Kapolri Ingin Bangun Tempat Khusus Tahanan Terorisme

Kerusuhan terjadi di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, sejak Selasa (8/5/2018) malam.

Para tahanan menyandera polisi, merebut senjata dan menguasai tiga blok rutan.

Meski sempat ada perlawanan, sebanyak 155 tahanan akhirnya menyerahkan diri pada Kamis pagi.

Lima polisi yang disandera gugur dan seorang napi teroris tewas akibat insiden ini. Namun, seorang sandera terakhir yakni Bripka Iwan Sarjana bisa dibebaskan dalam kondisi selamat. Iwan mengalami luka-luka dan langsung dirawat di RS Polri Kramat Jati.

Kompas TV Setibanya di Jakarta dari Jordania, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, langsung mendatangi Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob Depok, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com