Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Pertemuan Bilateral, Jokowi Bikin PM China Tertawa

Kompas.com - 07/05/2018, 12:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5/2018).

Jokowi mengatakan, pertemuan bilateral ini tidak perlu memakan waktu lama. Sebab,hal yang menjadi ganjalan dalam kerja sama antara kedua negara telah selesai dibincangkan dengan PM Li sebelum pertemuan bilateral digelar.

"Sebetulnya masalah-masalah tadi sudah kita selesaikan di meeting sebelum ini ya. Jadi di sini lima menit saja cukup," ujar Jokowi.

Mendengar hal itu, baik sejumlah menteri Kabinet Kerja, maupun PM Li beserta delegasi tertawa.

Baca juga : PM China Pilih Jalan Kaki Saat Masuk Istana Bogor

Diketahui, saat tiba di Istana Presiden Bogor, PM Li dan Jokowi memang tampak terlibat bincang-bincang.

Mulai dari pertemuan pertama di pelataran Gedung Induk Istana, veranda talk dan penanaman pohon kamper di halaman belakang Istana.

Dalam pidato pembukaan pertemuan bilateralnya itu, Jokowi mengapresiasi kunjungan PM Li ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan pertama kalinya sejak PM Li dilantik, Mei 2018.

"Saya senang kunjungan PM Li ke Indonesia disertai delegaai bisnis yang cukup besar. Bagi Indonesia, Tiongkok adalah mitra strategis, terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi," ujar Jokowi.

"Dan kunjungan Yang Mulia akan memperkokoh hubungan dua negara. Hubungan yang saling menguntungkan," lanjut dia.

Baca juga : PM China Diagendakan Bertemu Jokowi, Bahas Jalur Sutera Maritim

Dalam pertemuan bilateral itu, turut hadir Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Rencananya, usai pertemuan bilateral dilangsungkan, acara akan dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah kerjasama kedua negara dan diakhiri dengan pernyataan pers bersama. 

Kompas TV Kegiatan ini ia lakukan bersama  president of China Railway Corporation, Lu Dong Fu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com