JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, obat dan makanan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.
Apalagi, kata dia, globalisasi dan perubahan gaya hidup telah mendorong peningkatan berbagai jenis dan jumlah produk obat dan makanan yang semakin beragam.
"Kondisi ini menstimulasi pengembangan produk obat dan makanan. Tetapi di sisi lain ada kerentanan beredarnya produk obat dan makanan ilegal dan palsu," ujar Tjahjo dalam Musyawarah Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) 2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/5/2018).
Karena itu, kata dia, instansi terkait maupun pelaku usaha harus bersinergi untuk menjamin ketersediaan obat dan makanan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
"Ini perlu sebuah pengawasan, pembinaan terus-menerus dilakukan, termasuk pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat, bagaimana makanan yang sehat, obat yang baik seperti apa," kata Tjahjo.
Tjahjo juga mengapresiasi BPOM yang menginisiasi program terpadu lintas kementerian/lembaga pengembangan UMKM obat tradisional, kosmetik, dan pangan berdaya saing.
"Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan sebagai kegiatan prioritas nasional pada rancangan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019 agar disinergikan," kata Tjahjo.
Tjahjo juga berharap, rancangan peraturan menteri dalam negeri (Permendagri) tentang peningkatan koordinasi pembinaan dan pengawasan obat dan makanan di daerah diharapkan lekas ditetapkan.
"Melalui Munas ini, BPOM bersama pemerintah daerah semoga bisa menghasilkan penajaman kinerja yang menjadi panduan dalam bekerjasama," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.