Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Nilai Belum Ada Figur Capres yang Tepat Diusung Poros Ketiga

Kompas.com - 24/04/2018, 23:55 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menilai saat ini belum ada figur yang dapat diusung sebagai poros ketiga pada Pilpres 2019, di luar Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Belakangan, wacana munculnya poros ketiga kembali berhembus setelah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

"Demokrat maunya siapa? Makanya kalau ada poros ketiga, kami pertanyakan memang, mau siapa memang capres-cawapresnya?" ujar Daniel saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Meski demikian Daniel tidak menampik kemungkinan munculnya poros ketiga jika Partai Demokrat benar-benar serius dalam menjalin komunikasi dengan partai lain.

Sebab, saat ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dan PKB belum secara resmi mendeklarasikan dukungan.

(Baca juga: Jika Prabowo Digandeng Jokowi, PKS Siapkan Poros Baru)

Sedangkan, Partai Gerindra dan PKS kemungkinan besar akan berkoalisi mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

"Kalau menurut saya ya tergantung Demokrat memang. Pada akhirnya sejauh mana demokrat serius saja dan berkomunikasi dengan partai lain," tuturnya.

Sementara itu, saat ditanya apakah PKB akan menerima tawaran jika Partai Demokrat mengajak berkoalisi membentuk poros ketiga, Daniel menegaskan bahwa saat ini partainya tengah fokus mendukung pasangan Jokowi-Muhaimin Iskandar.

"Kalau saat ini PKB, para kader masih fokus dengan Join (Jokowi-Muhaimin). Sehingga di luar itu belum, pada akhirnya Muspimnas yang memutuskan. Muspimnas diputuskan setelah pilkada, ya akhir Juni, lah," ucapnya.

(Baca juga: Amien Rais: Buat Saya Poros Ketiga Hampir Mustahil)

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan dirinya akan bertemu SBY. Keduanya bertemu untuk membicarakan kemungkinan munculnya poros ketiga dalam Pilpres 2019.

Keinginan SBY tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan pada Selasa (17/4/2018) lalu saat bertemu Sohibul di kantor DPP PKS.

Menurut Sohibul, idealnya muncul lebih dari satu atau dua pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019.

Jika hanya ada dua pasangan calon, kata Sohibul, maka kekhawatiran timbulnya segregasi sosial akan semakin besar.

Kompas TV Publik masih perlu menunggu hingga tenggat pendaftaran Pilpres pada Agustus 2018 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com