Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Gelar Fashion Show Busana Muslim Berkelas Dunia

Kompas.com - 26/04/2018, 14:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pelaku industri busana Muslim Indonesia menyambut baik komitmen pemerintahan Joko Widodo mewujudkan Indonesia menguasai pasar busana Muslim dunia.

Saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden Bogor, Kamis (26/4/2018), merek memberikan masukan demi terwujudnya cita-cita tersebut, yakni menggelar peragaan busana Muslim berkelas internasional di Indonesia.

"Kami menawarkan program kongkret. Kami justru ingin membawa dunia ke Indonesia untuk busana Muslim," ujar Presiden Indonesia Fashion Chamber Ali Charisma, usai bertemu Presiden.

"Kami akan membawa pelaku usaha internasional ke Indonesia. Itu jauh lebih efisien dan bermanfaat bagi pelaku bisnis mode dalam hal branding, promosi Indonesia sebagai pusat mode Muslim," lanjut dia.

(Baca juga : Jokowi Yakin Indonesia Bisa Kuasai Pasar Busana Muslim Dunia)

Di benak para pelaku industri busana Muslim Indonesia, lanjut Ali, Indonesia akan sejajar dengan Italia (Milan), Perancis (Paris), Jepang (Tokyo) dan Inggris (London) dalam hal pengarusutamaan fashion dunia.

"Jadi nanti dikenalnya Amerika dengan sport wear, Tokyo dengan kontemporer dan London dengan street wear. Nah, Indonesia dengan Moslem wear-nya," ujar Ali.

(Baca juga : Jokowi Ingin Desainer Rancang Busana Muslim yang Khas Indonesia)

Menurut Ali, busana Muslim asal Indonesia sudah cukup diterima di sejumlah negara. Ali menyebut, banyak warga luar yang mengenakan busana Muslim di Indonesia saat beraktivitas sehari-hari.

"Karena Indonesia sangat beragam, cara berpakaian busana Muslim kita sangat beragam, cocok dengan Timur Tengah, cocok dengan Muslim Amerika, cocok dengan Muslim Eropa, Turki, Asia juga. Jadi ada semua di Indonesia," ujar Ali.

Presiden Jokowi, lanjut Ali, cukup antusias dengan saran tersebut, Rencananya, perhelatan akbar peragaan busana Muslim kelas dunia itu akan dilaksanakan mengikuti musim negara-negara mode.

"Insya Allah kami akan mengikuti gaya bisnis internasional dengan ada dua musim, kemungkinan karena kita mengundang international buyer dan media. Nantinya kita juga akan mengikuti dua musim, yaitu summer dan winter," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com