Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ni Luh Djelantik Ikut Seleksi Caleg DPR yang Digelar PSI

Kompas.com - 22/04/2018, 12:07 WIB
Abba Gabrillin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat industri kreatif Ni Luh Putu Ary Pertami menjadi salah satu peserta tes wawancara bakal calon legislatif 2019 yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pembuat sepatu yang lebih populer dengan nama Ni Luh Djelantik itu telah membulatkan tekadnya untuk menjadi anggota DPR RI.

"Selama ini saya berjuang dari luar memberikan spirit untuk pengusaha UKM. Kini saatnya saya menempuh perjalanan baru saya. Cita-cita saya membangun kepercayaan diri UKM," ujar Ni Luh saat ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Minggu (22/4/2018)

Ni Luh mengaku siap memperjuangkan nasib para pengusaha usaha kecil menengah.

Ia berharap karirnya di dunia politik dapat berkontribusi bagi kesejahteraan pengusaha dan peningkatan perekonomian masyarakat.

Menurut Ni Luh, pengalaman di dunia industri kreatif selama 15 tahun cukup menjadi bekal untuk memperjuangkan kepentingan para pengusaha lewat kursi parlemen.

Salah satu targetnya, mempermudah proses birokrasi antara pemerintah dan pengusaha.

"Pengusaha selalu bersinggungan dengan sistem birokrasi. Merek mereka sudah mendunia tapi belum juga diberi izin," kata Ni Luh.

Sebagai peserta tes wawancara, Ni Luh diberikan kesempatan selama 20 menit untuk menyampaikan materi presentasi di hadapan para panelis.

Dua panelis yang melakukan wawancara adalah mantan Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu dan pengajar dari Sekolah Tinggi Hukum Jentera, Bivitri Susanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com