Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Deklarasi Dukungan Gatot Nurmantyo-Cak Imin, Ini Tanggapan PKB

Kompas.com - 16/04/2018, 12:05 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengaku kaget dengan munculnya deklarasi relawan yang mendukung mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Daniel mengaku tak tahu ihwal munculnya deklarasi tersebut. Ia menegaskan, PKB tidak ikut menginisiasi deklarasi Gatot-Cak Imin.

"Kami kaget dan tidak paham. Sama sekali tidak (PKB tidak ikut menginisasi)," ujar Daniel saat dihubungi, Senin (16/4/2018).

Baca juga: Kelompok Pro-1 Deklarasikan Gatot Nurmantyo-Cak Imin untuk Pilpres 2019

Ia mengatakan, saat ini PKB tengah fokus mendukung Cak Imin sebagai cawapres Joko Widodo.

Ketua Desk Pemilu DPP PKB Daniel Johan, Senin (8/1/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua Desk Pemilu DPP PKB Daniel Johan, Senin (8/1/2018).
PKB, kata Daniel, masih punya keyakinan Joko Widodo akan menggaet Cak Imin sebagai cawapres. Hingga saat ini, belum ada opsi lain, termasuk memasangkan Cak Imin dengan Gatot Nurmantyo.

Selain itu, kader di sejumlah daerah telah menginisiasi sejumlah posko dukungan Jokowi dan Cak Imin sebagai capres-cawapres 2019.

"PKB fokus dengan Jokowi-Cak Imin. Sejauh ini karena yakin (Cak Imin jadi cawapres Jokowi) makanya belum memikirkan yang lain," kata Daniel.

Baca juga: Pro-1 Pasangkan Muhaimin dengan Gatot Gara-gara Respons Jokowi

Sebelumnya, Kelompok Pro-1 mendeklarasikan dukungan kepada Gatot Nurmantyo dan Cak Imin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk 2019.

Mereka membentuk kelompok relawan dengan nama Pondok Gatot-Muhaimin.

Ketua Pro-1 Nasional Baihaqi Maisin mengatakan, kelompoknya melihat Gatot dan Muhaimin sebagai pasangan ideal untuk menjadi poros baru dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Dengan pertimbangan dalam segala hal serta melihat perkembangan politik dan demokrasi yang ada, kami usung pasangan Gatot dan Muhaimin sebagai capres dan cawapres," ujar Baihaqi dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga: Alasan Forum Komunikasi Ustazah Dukung Gatot-Cak Imin Maju Pilpres 2019

Baihaqi mengungkap alasan memilih mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden yang akan mendampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Salah satunya karena Presiden Joko Widodo belum menyambut baik ajakan berkoalisi dengan Muhaimin yang telah dideklarasikan relawan Join, akronim dari Jokowi-Muhaimin.

Sehari setelahnya, Forum Komunikasi Ustazah (Fokus) mendeklarasikan dukungan kepada Gatot dan Cak Imin sebagai capres-cawapres di Pilpres 2019.

"Kami meminta kepada Bapak Gatot Nurmantyo dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019-2024," ujar Koordinator Fokus Ida Mursidah saat deklarasi di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu (15/4/2018).

Baca juga: Sebelum Dukung Gatot-Muhaimin, Pro-1 Pernah Pasangkan Muhaimin dengan AHY

Ida mengatakan, pada masa mendatang Indonesia membutuhkan pemimpin yang amanah, gagah, dan merakyat dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Ia menilai, sosok Gatot dan Cak Imin mampu memahami dan memberikan jalan keluar permasalahan bangsa, terutama dalam bidang ekonomi.

"Pemimpin yang agamis, amanah, gagah, dan merakyat untuk Indonesia dalam menjalankan tugas kenegaraan, mampu memahami dan memberikan jalan keluar setiap permasalahan bangsa. Memiliki semangat dan fisik yang kuat dalam memikul amanah umat," kata Ida.

Kompas TV Muhaimin Iskandar pun mengklaim telah banyak pihak yang mendukung dirinya maju bersama Presiden Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com