Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dukung Gatot-Muhaimin, Pro-1 Pernah Pasangkan Muhaimin dengan AHY

Kompas.com - 14/04/2018, 18:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Pro-1 sebelumnya pernah mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono maju pada Pemilihan Presiden 2019.

Kemudian, hari ini, kelompok tersebut memasangkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan Muhaimin.

Ketua Pro-1 Nasional Baihaqi Maisin menyebut, bergantinya arah dukungan itu atas pertimbangan situasi politik saat ini.

"Enam bulan lalu kami memang mengusung Cak Imin dan AHY. Pada kesempatan ini, pas perayaan Isra Miraj kami melihat perkembangan politik yang ada, kami usung pasangan Gatot-Muhaimin," ujar Baihaqi dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga : Kelompok Pro-1 Deklarasikan Gatot Nurmantyo-Cak Imin untuk Pilpres 2019

Baihaqi mengatakan, Pro-1 telah membandingkan peluang AHY dengan Gatot dalam Pilpres 2019. Menurut dia, dari segi pengalaman, Gatot masih unggul jauh dibandingkan AHY. Gatot pernah menduduki posisi puncak di militer, sementara AHY belum pernah menduduki jabatan penting.

Selain itu, faktor elektabilitas juga menjadi pertimbangan Pro-1 tidak jadi mengusung AHY.

"Gatot elektabilitasnya lebih tinggi dibanding AHY. Jadi bisa lebih diterima masyarakat," kata Baihaqi.

Di samping itu, Baihaqi yakin Gatot memiliki semangat dan program baru sebagai calon presiden alternatif Pilpres mendatang.

Baca juga : Gatot Nurmantyo Dinilai Bisa Ikut Pilpres jika Parpol Tak Egois

Gatot dan Muhaimin dianggap ideal karena merupakan perpaduan militer dan sipil, agamis dan relijius, serta mewakili golongan tua dan muda. Elektabilitas mereka, kata Baihaqi, cukup tinggi dibandingkan nama-nama lain yang beredar.

"Daya saing pertarungan antara Jokowi dan pasangannya nanti, Gatot dan Muhaimin, akan lebih kompetitif dan menarik. Masyarakat ada alternatif pilihan yang lebih baik," kata Baihaqi.

Saat mendeklarasikan Muhaimin dan AHY, Pro-1 beralasan pasangan tersebit memiliki karakter relijius namun terbuka.

Menurut Baihaqi saat itu, karakter religius akan menjadikan Cak Imin-AHY pemimpin yang takut kepada Tuhan, takut untuk mengkhianati sumpah jabatannya, takut untuk melalaikan amanah.

Baca juga : Pro-1 Pasangkan Muhaimin dengan Gatot Gara-gara Respons Jokowi

Sementara karakter terbuka yang dia maksud adalah, toleran, egaliter, mau mendengar, dan berani mencoba hal-hal baru, serta tidak mementingkan golongannya semata.

Apalagi Muhaimin saat ini adalah orang nomor satu di PKB, sedangkan AHY dinilai sebagai "pewaris tahta" Partai Demokrat.

"Kedua tokoh ini punya modal lebih, Cak Imin Ketua Umum PKB. AHY putra mahkota Partai Demokrat. Dua calon ini unggul dibanding tokoh lain, karena kendaraan politiknya sudah jelas," kata Baihaqi.

Kompas TV Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com