ASMAT, KOMPAS.com - Program padat karya tunai pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla disebut sebagai salah satu cara mempercepat pembangunan di daerah. Melalui program itu, perputaran uang di daerah dipharapkan menjadi lebih tinggi.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo mengatakan, program padat karya tunai tidak dapat dilaksanakan di Provinsi Papua.
"Ya ini memang beda. Kalau di provinsi lain bisa, tapi kalau di Provinsi Papua itu untuk padat karya seperti di provinsi yang lain, saya kira belum memungkinkan," ujar Jokowi saat meninjau pembangunan instalasi penampungan air bersih di Kampung Kayeh, Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua kemarin, Kamis (13/4/2018).
Jokowi menjelaskan, sebabnya banyak. Salah satunya adalah efektivitas proyek.
(Baca juga: Saat Jokowi Bertemu Jokowi Junior di Asmat...)
Meski demikian, Presiden memastikan proyek infrastruktur yang saat ini sedang dikerjakan tetap melibatkan masyarakat setempat.
Contohnya lima unit instalasi penampungan air bersih yang sedang dibangun di Kota Agats, menyerap 120 orang tenaga kerja yang berasal dari daerah setempat.
"Cek saja di sini ya, semuanya melibatkan masyarakat sini, dibayarnya per bulan juga," kata Jokowi.
Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang membangun lima instalasi penampungan air bersih berkapasitas masing-masing 1.000 meter kubik di Kota Agats.
Sebanyak empat instalasi yang sama juga akan dibangun di sejumlah distrik di Kabupaten Asmat.
(Baca juga: Jokowi Janji Perbaiki Jaringan Telekomunikasi di Asmat)