Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Jadi Cawapres Jokowi, Cak Imin Bilang "Patah Hati, Masuk Kamar, Kunci..."

Kompas.com - 12/04/2018, 18:12 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku akan patah hati jika tak dipilih sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.

"Patah hati, masuk kamar kunci, tidur," kata Muhaimin di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Muhaimin sebelumnya sudah menyatakan bahwa PKB resmi mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang, namun dengan syarat ia menjadi cawapresnya. Pria yang akrab disapa Cak Imin ini bahkan sudah meresmikan posko relawan Join, yang merupakan akronim dari Jokowi-Muhaimin.

"Saya kan Join. Jokowi-Muhaimin," kata dia.

Baca juga : Prabowo Maju Capres, Cak Imin Tetap Pilih Jadi Cawapres Jokowi

Cak Imin pun enggan berandai-andai apabila nantinya ia gagal menjadi cawapres Jokowi. Ia enggan menanggapi pertanyaan wartawan lebih jauh, termasuk mengenai peluang pindah ke kubu Prabowo.

Ia justru hanya mengulang pernyataannya bahwa ia akan patah hati jika tak dipilih Jokowi menjadi cawapres.

"Pokoknya masuk kamar, tidur, kunci," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengakui, Cak Imin bisa saja bergabung ke barisan pendukung Prabowo Subianto jika gagal menjadi cawapres Jokowi.

Baca juga : Ngototnya Cak Imin Ingin Jadi Cawapres Jokowi...

 

Menurut dia, segala kemungkinan masih terbuka sampai pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum, Agustus 2018 mendatang.

"Sebelum dia mendaftarkan ke KPU (bisa berubah haluan). Itu tidak hanya kita. Seluruh partai seperti itu," kata Daniel.

Adapun Prabowo pada Rakornas Gerindra kemarin sudah menyatakan bersedia diusung sebagai capres oleh Partai Gerindra. Namun, Prabowo dan Gerindra masih membutuhkan dukungan dari partai lain untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.

Sejauh ini, baru PKS yang sudah menyatakan bersedia berkoalisi dengan Gerindra. Itu pun dengan syarat kadernya menjadi cawapres Prabowo.

Kompas TV Publik masih perlu menunggu hingga tenggat pendaftaran Pilpres pada Agustus 2018 nanti.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com