Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ungkap Kejengkelan Jokowi...

Kompas.com - 08/04/2018, 17:30 WIB
Yoga Sukmana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai wajar pidato Presiden Jokowi dalam acara acara Konvensi Nasional 2018 kelompok relawan di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Dalam pidato Sabtu (7/4/2018), Jokowi menanggapi pidato Prabowo soal Indonesia bubar pada 2030 hingga menanggapi berbagai tudingan yang menyudutkan dirinya. Pidato tersebut sempat disampaikan dengan nada tinggi.

"Ya memang aneh (tudingan ke Jokowi). Saya setuju kalau Presiden agak jengkel sah-sah saja kan beliau juga manusia," ujar Luhut usai acara Rakor Kemaritiman PDI-P, Jakarta, Minggu (8/4/2018).

Baca juga : PDI-P Yakin, Jokowi Tak Akan Lawan Kotak Kosong pada Pilpres 2019

Misalnya soal tudingan isu PKI yang mengarah ke Presiden Jokowi. Ia menilai isu tersebut sangat tidak beralasan sama sekali karena sejak lahir Presiden Jokowi sudah dekat dengan Islam.

"Saya pikir rakyat jangan dibohongi dengan informasi-informasi yang tidak benar. Itu saya berani ngomong itu loh jadi kalau soalnya itu tidak ada," kata dia.

Menurut Luhut, Indonesia perlu bersyukur karena Jokowi adalah Presiden yang mau bertanggung jawab dan berani mengambil risiko dan memiliki visi ke depan.

Luhut bahkan memuji Presiden Jokowi yang tidak mengaitkan bisnis pribadi atau keluarganya dengan pemerintahan meski jabatan tertinggi dipegang oleh dirinya.

Baca juga : Kutip Hasta Brata, Mahfud Dukung Jokowi yang Minta Rakyat Optimistis

"Bahwa semua belum jadi bagus ya memang baru tiga setengah tahun. Kita butuh waktu lagi untuk memperbaiki ini dan itu sekarang sedang berjalan," kata dia.

Sebelumnya, Joko Widodo mengkritik kelompok masyarakat di Indonesia yang menggunakan cara tidak beradab untuk memperlemah posisi lawan.

"Banyak dari kita ini yang melemahkan dengan cara-cara tidak beradab," ujar Presiden dalam pidatonya di acara Konvensi Nasional 2018 kelompok relawan GK Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).

Jokowi mencontohkan sejumlah isu miring pernah dialamatkan kepada dirinya. Mulai dari tuduhan Jokowi sebagai antek asing hingga dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, Presiden menegaskan, seluruh isu negatif tersebut tidak terbukti.

Baca juga : Cerita Jokowi Ada Pihak yang Mengklaim Program KIP dan Sertifikat Tanah Gratis

"Isu antek asing. Dituduh-tuduhi ke saya, Jokowi itu antek asing. Gagal, lalu hilang. Muncul lagi, Jokowi itu antek aseng. Gagal, hilang lagi," katanya.

"Masih ada lagi isu PKI. Saya jawab di pesantren-pesantren, waktu PKI dibubarkan, saya ini baru berumur 3 atau 4 tahun. Mana ada PKI balita," tambahnya.

Kompas TV Nah sebelum bertolak ke Sukabumi, presiden sempat posting di akun media sosial Facebook saat ia mencoba motor chopper-nya di Istana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com