Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Fokus Atasi Stunting di 100 Kabupaten/Kota

Kompas.com - 06/04/2018, 13:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah memfokuskan penanganan stunting (gagal tumbuh) di 100 kota/kabupaten di Indonesia. Ke-100 kota/kabupaten itu adalah daerah yang angka stunting-nya tinggi.

"Tahun ini pemerintah akan fokus ke desa-desa yang sudah kita tentukan sebelumnya, ada di 100 kabupaten/kota," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/4/2018).

Sebenarnya pemerintah sudah fokus dengan persoalan stunting sejak awal pemerintahan.

Selama ini, pemerintah hanya mendistribusikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak-anak.

Namun pada tahun ketiga, pemerintah menyadari bahwa persoalan stunting akan lebih cepat diatasi jika pendistribusian makanan tambahan diikuti dengan perbaikan pola hidup dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

(Baca juga : Kata Jokowi, Bagi-bagi Biskuit Tak Cukup Atasi Masalah Stunting)

Oleh sebab itu, mulai April 2018 ini, penanganan stunting tidak hanya akan dilakukan dengan pemberian makanan tambahan, namun juga pembangunan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak.

"Yang pemberian makanan tambahan, itu ditambah lagi. Kita kerja sama dengan PKK atau Posyandu untuk memberikan makanan tambahan, baik berupa telur, ikan, kacang hijau dan susu. Biskuit seperti yang kemarin juga tetap masih," ujar Jokowi.

"Termasuk pembangunan fisiknya melalui padat karya tunai. Kita sudah sampaikan kepada desa-desa agar digunakan juga dalam rangka pemenuhan gizi anak," kata Presiden.

"Karena sekali lagi, stunting ini bukan hanya masalah makanan, tapi juga berkaitan dengan kesehatan lingkungan, salah satunya sanitasi, air bersih. Jadi semuanya harus bekerja dan harus terintegerasi," lanjut Jokowi.

(Baca juga : Saat Jusuf Kalla Minta Ustaz Abdul Somad Bicara Stunting...)

Gambaran anak penderita stunting di Indonesia cukup menggelisahkan. Catatan Kemenkes pada 2013, jumlah anak penderita stunting sebesar 37,2 persen. Artinya, dari 10 anak Indonesia, dua orang di antaranya menderita gagal tumbuh.

Penyebabnya adalah kekurangan nutrisi secara kronis. Sejak bayi berada dalam kandungan, sang ibu tidak memberikan asupan bergizi. Itu menyebabkan sang ibu kekurangan gizi, demikian juga sang bayi.

Biasanya, seorang anak yang lahir dalam kondisi stunting juga akan berlanjut dalam masa tumbuh kembangnya.

Karena kekurangan informasi mengenai stunting, sang ibu tidak memberikan asi eksklusif, tidak memberikan makanan pendamping dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com