Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Nurmantyo Dinilai Tak Miliki Peluang Maju sebagai Cawapres Jokowi

Kompas.com - 04/04/2018, 18:34 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tak memiliki peluang untuk maju sebagai calon presiden pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019.

Menurut Arya, sulit bagi Gatot untuk bersaing dengan figur-figur yang telah dicalonkan oleh partai pendukung Jokowi.

"Kalau menurut saya agak susah bagi Gatot untuk merapat ke Jokowi," ujar Arya saat dihubungi, Rabu (4/4/2018).

(Baca juga: Ditanya soal Gatot Nurmantyo, Airlangga Bilang Pat Gulipat, Siapa Cepat, Dia Dapat )

Partai Golkar sebagai partai dengan suara terbanyak kedua di koalisi pendukung mendorong ketua umumnya Airlangga Hartarto sebagai cawapres.

Peneliti CSIS, Arya Fernandes di kantornya, Selasa (13/9/2016)Lutfy Mairizal Putra Peneliti CSIS, Arya Fernandes di kantornya, Selasa (13/9/2016)

 

PKB secara terang mendukung Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, meski belum menyatakan dukungan ke Jokowi.

Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberi sinyal akan mengusung Romahurmuziy sebagai cawapres.

"Di sana kan ada Golkar yang mengajukan Airlangga, ada PKB yang ngajuin nama Cak Imin. Ada PPP yang memberi sinyal akan mengajukan Romy (Romahurmuziy). Memang tidak mudah bagi Gatot," kata Arya.

Arya mengatakan, meski Presiden Jokowi memiliki kebebasan untuk memilih cawapresnya. Namun figur yang akan maju tetap harus didiskusikan dan disetujui oleh koalisi partai pendukung.

"Sekarang ini kan partai yang menentukan, karena koalisi kan," ucapnya.

(Baca juga: CSIS: Basis Massa Sama, Gatot dan Anies Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Prabowo)

 

Nama Gatot Nurmantyo belakangan santer disebut dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden jelang Pilpres 2019.

Hasil survei nasional Poltracking Indonesia misalnya, menyatakan bahwa publik menilai Gatot sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

Pada simulasi tujuh kandidat calon wakil presiden untuk Jokowi, Gatot menempati posisi teratas dengan elektabilitas 16,4 persen.

Sebelum memasuki masa pensiun, nama Gatot masuk radar Partai Gerindra dan menjadi salah satu calon kuat pendamping Prabowo Subianto.

Secara tak langsung, Gatot menyiratkan dirinya akan berkiprah di kancah politik. Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, ia menyatakan telah memiliki hak untuk dipilih.

Kompas TV Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari Tentara Nasional Indonesia pada Sabtu (31/3).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com