Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Gatot Nurmantyo, Airlangga Bilang "Pat Gulipat, Siapa Cepat, Dia Dapat"

Kompas.com - 04/04/2018, 18:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons munculnya nama Gatot Nurmantyo dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden menjelang 2019.

Di beberapa survei, elektabilitas Gatot menunjukkan tren menguat. Apa komentar Airlangga?

"Yang namanya di politik semuanya boleh saja muncul. Tapi yang paling penting, salam empat jari. Yang penting 'pat gulipat, siapa cepat, dia dapat'" ujar Airlangga, yang juga Menteri Perindustrian ini, sembari tertawa, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Airlangga enggan menjelaskan maksud pernyataannya tersebut.

Baca juga : CSIS: Basis Massa Sama, Gatot dan Anies Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Ia mengatakan, saat ini Golkar tetap konsisten mendukung Joko Widodo untuk kembali maju pada Pilpres 2019.

Namun, Golkar belum membahas siapa calon wakil presiden pendamping Jokowi. Pembahasan soal ini akan dilakukan setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

"Kita kan enggak membicarakan cawapres. Waktu kita bicara mendukung Pak Presiden, itu di awal. Tidak bicara mengenai cawapres. Tetapi nanti kalau ke depan tentu akan kami bahas sesudah Pilkada. Pokoknya, salamnya empat jari," lanjut dia.

Belakangan, nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo santer disebut-sebut dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden jelang Pilpres 2019.

Baca juga : Gatot Melejit, Ada Faktor Kerinduan Masyarakat hingga Kekuatan Finansial Politik

Hasil survei nasional dari Poltracking Indonesia, misalnya, publik menilai Gatot sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

Langkah Gatot menuju dunia politik juga semakin terbuka.

Setelah pensiun, setidaknya dua partai yang memberi sinyal positif untuk Gatot yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bahkan, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, Gatot merupakan sosok yang potensial diusung sebagai bakal capres atau cawapres pada Pilpres 2019.

Padahal, PKS merupakan rekan utama Partai Gerindra yang digadang-dagang mau mengusung Prabowo maju pada Pilpres 2019.

Kompas TV Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari Tentara Nasional Indonesia pada Sabtu (31/3).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com