Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besan Meninggal, Presiden Jokowi Batalkan Dua Rapat Terbatas

Kompas.com - 03/04/2018, 17:38 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo membatalkan dua agenda rapat terbatas karena besannya, Didit Supriyadi, meninggal. Didit adalah ayah dari Selvi Ananda, istri dari putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Berdasarkan agenda resmi Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi akan memimpin dua rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Selasa (3/4/2018) siang ini.

Pada pukul 14.00 WIB akan digelar ratas terkait Penataan Administrasi Kependudukan Pasca-putusan Mahkamah Konstitusi.

(Baca juga: Jusuf Kalla Turut Berbelasungkawa Atas Meninggalnya Besan Jokowi)

Kemudian, pada pukul 15.00 WIB, akan digelar ratas terkait Rancangan Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Namun, menjelang pukul 14.00 WIB, pers mendapat pemberitahuan bahwa kedua agenda rapat itu dibatalkan. Presiden Jokowi akan pulang ke kampung halamannya di Solo untuk melayat besannya.

"Iya pulang, nanti  malam," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa siang.

Adapun sepanjang Selasa pagi hingga siang, Presiden masih beraktivitas di Istana Negara seperti biasa. Ia sempat menerima Guruh Soekarnoputra untuk membicarakan pembangunan Persada Soekarno.

(Baca juga: Besan Presiden Jokowi Akan Dimakamkan Besok di TPU Purwoloyo)

 

Setelah itu, Presiden juga menerima perwira menengah TNI-Polri yang baru mendapat kenaikan pangkat. Terakhir, Presiden Jokowi juga menerima puluhan ulama dari Jawa Barat.

Adapun Didit Supriyadi meninggal sekitar pukul 09.00 WIB di Rumah Sakit Dr Moewardi, Jalan Kolonel Sutarto, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.

Jenazah dibawa ke kediamannya, di Perum Harmony Kutai Residence 2 Blok B, Jalan Kutai Tengah, Sumber, Kota Solo.

Prosesi pemakaman akan digelar pada Rabu (4/4/2018) besok dengan prosesi agama Katolik.

Kompas TV Didit Supriyadi meninggal setelah dirawat di RSUD Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com