Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DMI Tekankan Pentingnya Persatuan Umat Beragama Jaga Stabilitas Keamanan

Kompas.com - 02/04/2018, 16:23 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin mengingatkan, globalisasi kerapkali memunculkan berbagai gesekan konflik. Ia menekankan pentingnya menjaga silaturahim antar negara dan membina hubungan baik antar umat beragama.

"Sehingga stabilitas keamanan kawasan, keamanan suatu negara, dan yang perlu kita antisipasi betul adalah stablitas keamanan di dunia ini, internasional pada umumnya," ujar Syafruddin di gedung DMI, Jakarta, Senin (2/4/2018).

(Baca juga: Dapat Jubah dari Ulama Arab Saudi, Syafruddin Beri Cinderamata Buku dan Batu Mulia)

Wakapolri itu menjelaskan, hubungan yang baik dengan sesama manusia menciptakan perdamaian. Ia mencontohkan, ajaran Islam mengajarkan untuk menjaga persatuan umat Islam (Ukhuwah Islamiyah). Namun demikian, Islam juga mengajarkan umatnya menjaga persatuan dengan sesama manusia.

"Kita tidak membeda-bedakan sesama manusia. Siapa pun latar belakangnya, apa pun agamanya, semua kita ini bersaudara. Oleh karena itu, harus terjaga," ujarnya.

Syafruddin menyinggung pertemuannya dengan ulama Arab Saudi, Syekh Khalid Al Hamoudi ke DMI. Ia menilai makna kunjungan Syekh Khalid ke Indonesia bermakna untuk menjaga hubungan manusia dan hubungan umat Islam.

Syafruddin melanjutkan bahwa hubungan DMI dengan perwakilan ulama Arab Saudi merupakan hal yang patut dikembangkan. Sebab, Indonesia dan Arab Saudi merupakan negara dengan umat Islam terbesar.

"Tentu hubungan ini patut dijaga, tidak hanya dengan Saudi Arabia tetapi dengan seluruh negara di Jazirah Arab, negara Asia, negara di belahan dunia manapun untuk semuanya demi kemaslahatan umat manusia," ujar Syafruddin.

(Baca juga: Wakapolri: Kabar Penyerangan Ulama oleh Orang Gila Banyak Hoaksnya)

Ia menuturkan, peranan Syekh Khalid sejalan dengan DMI untuk mengelola masjid dengan baik. Hal itu juga ditujukan untuk mengelola hubungan baik antar sesama umat Islam.

"Baik itu menyejahterakan dan disejahterakan oleh masjid. Ini ada kaitannya, antara yayasan yang beliau kelola dan ormas Islam yang kami kelola," ungkapnya.

Syekh Khalid pun berpesan kepada Syafruddin dan seluruh pengurus DMI untuk menjaga dengan baik masjid-masjid di Indonesia sebagai sarana pemersatu umat Islam.

"Saya ucapkan ke Bapak Syafruddin selamat mendapatkan tim yang kuat. Tidak ada yang lebih mulia dan agung dari memuliakan masjid. Bapak telah mendapatkan pekerjaan yang mulia," ujarnya.

Kompas TV Tokoh agama juga mengalami kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com