Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantu Polisi China, Polri Kembangkan Sindikat Pengedar Sabu 1,6 Ton

Kompas.com - 29/03/2018, 17:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berkoordinasi dengan Kepolisian China dalam penanganan kasus penyelundupan 1,6 ton sabu di Perairan Anambas, Kepulauan Riau.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, Polri mendapat banyak bantuan informasi dari Kepolisian China terkait sindikat tersebut.

"Ada bantuan dari China, mulai terbuka sindikatnya," ujar Eko dalam keterangannya, Kamis (29/3/2018).

Polri dan Kepolisian China melakukan pemeriksaan di negara masing-masing dan bertukar informasi soal kasus itu. Hasilnya, Polri mendapatkan informasi yang selama ini ditutupi tersangka.

"Mereka (polisi China) dapat perkembangan lagi yang kami tidak tahu. Luar biasa," kata Eko.

(Baca juga: Kasus Sabu 1,6 Ton, Kapolri Beri Penghargaan Polisi dan Petugas Bea Cukai)

Eko mengatakan, para tersangka lebih takut dengan polisi China. Begitu diperiksa, dengan mudahnya tersangka membeberkan jaringan mereka, siapa pengendalinya dan siapa bosnya.

Saat ini, Polri telah mengetahui siapa warga negara China sebagai pengendali dan posisinya.

"Mereka bilang, kalau mereka pulang, mereka langsung bekerja mengejar pengendali dan bosnya," kata Eko.

Eko mengatakan, sabu seberat 1,6 ton itu berasal dari sebuah pulau tak bertuan di Myanmar. Menurut dia, kasus ini berbeda jaringa dengan sabu 1 ton yang diungkap Badan Narkotika Nasional sebelumnya.

Untuk mengantisipasi penyelundupan berikutnya, Polri fokus mengawasi jalur pantai barat Aceh maupun jalur Anambas.

"Tidak menutup kemungkinan juga jalur timur. Analisis selama tiga bulan oleh Bareskrim, jalur masuk adalah pantai barat dengan perairan dekat Laut Cina Selatan yang perlu diantisipasi," kata Eko.

Kompas TV Seperti apakah kapal pembawa sabu ini, berikut ini penelusuran Tim Gelar Perkara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com