Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tidak Akan Hadiri Pelantikan 3 Pimpinan MPR

Kompas.com - 25/03/2018, 15:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Fraksi PPP M Iqbal mengatakan, fraksinya tidak akan menghadiri pelantikan tiga pimpinan MPR RI yang rencananya dilaksanakan, Senin (26/3/2018) besok.

"Besok, kami dari PPP tidak akan hadir ketika pelantikan pimpinan MPR," ujar Iqbal dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).

Ketidakhadiran itu sebagai bentuk konsistensi PPP terhadap penolakan pasal penambahan kursi pimpinan DPR/MPR/DPD pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

Iqbal menjelaskan, sejak UU MD3 masih dalam tahap pembahasan, PPP adalah salah satu partai politik yang menentang pasal penambahan kursi pimpinan DPR/MPR/DPD.  "Saat rapat gabungan di MPR, kan kami memberikan nota keberatan," ujar Iqbal.

Baca juga: PPP: Ada Kesan Dipaksakan Terkait Pemberian Kursi Pimpinan MPR ke PKB

PPP berpendapat, tidak ada urgensi sehingga formasi pimpinan para wakil rakyat tersebut harus ditambah. Penambahan itu pun ujung-ujungnya diyakini hanya akan menambah beban anggaran negara saja.

PPP akan bersikap legawa seandainya kursi pimpinan hanya ditambah satu dengan asumsi partai politik peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Legislatif 2014. Namun, nyatanya tidak demikian. Kursi pimpinan MPR khususnya, bertambah sampai tiga.

Kini, PPP pun bersikap mendorong agar ada upaya legislasi review atas UU MD3, khususnya soal penambahan kursi pimpinan DPR/MPR/DPD.

"Apalagi kan masyarakat sipil ada yang menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi. Kami berharap agar MK mengabulkan permohonan tersebut," ujar Iqbal.

Dikutip Antara, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah mengatakan, MPR RI akan menggelar sidang paripurna penetapan dan pelantikan tiga anggota baru pimpinan MPR RI pada Senin besok. Pimpinan baru akan dilantik dalam sidang paripurna sekitar pukul 13.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com