JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang sempat tersinggung karena merasa dituding menunda-nunda proses pelantikan tiga Pimpinan MPR. Hal itu berlangsung dalam rapat gabungan MPR.
Awalnya, Ketua Fraksi PKB di MPR Jazilul Fawaid menilai Pimpinan MPR seolah menunda-nunda proses pelantikan Wakil Ketua MPR dalam rapat gabungan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018)
Pasalnya, Pimpinan MPR dalam rapat mempersilakan Fraksi PPP untuk menyampaikan ketidaksetujuannya terkait pemberian kursi Pimpinan MPR. Sebab, menurut PPP, berdasarkan pasal 427A Undang-undang No. 2 Tahun 2018 yang berhak mendapat kursi Pimpinan MPR ialah PAN bukan PKB.
Baca juga : Profil Cak Imin: Pemegang Rekor Pimpinan Termuda DPR yang Kini Jadi Pimpinan MPR
Di sisi lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar telah ditunjuk oleh partai sebagai Wakil Ketua MPR.
"Saya ingatkan kepada ketua supaya tidak digoreng-goreng terus Pak. Bahwa mandat pembuat undang-undang saat itu maknanya itu urutan PKB keenam. Itu bisa ditanyakan kepada teman-teman dan itu dibuka baik dipanja maupun dipansus," kata Jazilul saat rapat.
Mendengar pernyataan Jazilul itu, Oesman Sapta selaku Pimpinan MPR yang turut memimpin rapat merasa tersinggung sebab dirinya sama sekali tak bermaksud menunda pelantikan.
"Begini Bung, kalau you bilang goreng-goreng keliru, kami enggak goreng-goreng. Kami ini belain you. Kalau kami disebut goreng-goreng, yang goreng-goreng siapa. Kalau mau dibawa ke MK, besok akan saya bawa ke MK. Jadi enggak usah lagi dilantik, bawa ke MK dulu," ujar Oesman dengan nada kesal.
Baca juga : PPP: Sesuai UU MD3, Cak Imin Tak Berhak Jabat Wakil Ketua MPR
Ia menambahkan Pimpinan MPR justru sejak awal menginginkan agar tiga Wakil Ketua MPR yang baru segera dilantik.
Mendengar penjelasan Oesman, Jazilul pun meminta maaf kepasa Oesman Sapta.
"Mohon maaf pimpinan, bukan maksud saya," kata Jazilul.
"Oke saya maafkan," balas Oesman.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.