JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan peserta Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadist tingkat Asia Pasifik ke-10 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Acara ini juga dihadiri Pangeran Arab Saudi Khalid bin Sultan Abdul Aziz.
Dalam pidatonya, Presiden mengingatkan bahwa Al Quran diturunkan kepada manusia untuk menjadi pedoman hidup.
"Pedoman yang harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari diri kita sebagai manusia untuk menempuh jalan yang diridhai Allah. Jalan yang penuh cinta damai, saling tolong menolong dan penuh persatuan," ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, menurut dia, musabaqah kali ini jangan dipandang sebagai acara rutin biasa. Sebab, lewat musabaqah ini, umat Islam dapat memacu pengembangan tilawah dan pendalaman isi Al Quran.
(Baca juga: Jokowi: Dengan Panduan Al Quran, Kita Pahami Kodrat RI Berbineka)
Presiden juga berharap para pelafal Al Quran dapat mensyiarkan nilai-nilai Islam di luar acara ini. Dalam konteks kenegaraan, Jokowi mencontohkan, umat Islam salah satunya dapat berkontribusi pada membangun manusia yang adil dan beradab.
"Tidak membentak anak yatim, peduli kepada fakir miskin, cinta saudara-saudara kita semua sebangsa se-Tanah Air serta menyayangi seluruh kehidupan di bumi Allah ini," kata Jokowi.
Dengan demikian, seluruh umat manusia dapat melihat Islam sebagai agama yang rahmatan lil' alamin.
"Saya juga ingin mengingatkan bahwa dari setiap acara musabaqah Al Quran dan hadits seperti ini, saya harap terasa jejak manfaatnya dalam kehidupan kebangsaan Indonesia," ujar Jokowi.
Apalagi, Indonesia saat ini menjadi teladan banyak negara dalam mengelola perbedaan yang ada. Diketahui, jumlah suku yang ada di Indonesia berjumlah 714. Jumlah bahasanya pun lebih dari 1.100. Mereka hidup di 34 provinsi, namun hingga kini tetap bersatu padu.
"Maka semua itu harus kita jaga, jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak pada fitnah, hasutan kebencian. Bahkan kita harus menularkan pengalaman berharga umat Islam yang ada di Indonesia kepada dunia dalam menjaga kerukunan, persatuan, dalam menjaga perdamaian di bumi Allah," ujar Jokowi.