Salin Artikel

Jokowi Ingatkan Al Quran adalah Pedoman Hidup

Acara ini juga dihadiri Pangeran Arab Saudi Khalid bin Sultan Abdul Aziz.

Dalam pidatonya, Presiden mengingatkan bahwa Al Quran diturunkan kepada manusia untuk menjadi pedoman hidup.

"Pedoman yang harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari diri kita sebagai manusia untuk menempuh jalan yang diridhai Allah. Jalan yang penuh cinta damai, saling tolong menolong dan penuh persatuan," ujar Jokowi.

Oleh sebab itu, menurut dia, musabaqah kali ini jangan dipandang sebagai acara rutin biasa. Sebab, lewat musabaqah ini, umat Islam dapat memacu pengembangan tilawah dan pendalaman isi Al Quran.

Presiden juga berharap para pelafal Al Quran dapat mensyiarkan nilai-nilai Islam di luar acara ini. Dalam konteks kenegaraan, Jokowi mencontohkan, umat Islam salah satunya dapat berkontribusi pada membangun manusia yang adil dan beradab.

"Tidak membentak anak yatim, peduli kepada fakir miskin, cinta saudara-saudara kita semua sebangsa se-Tanah Air serta menyayangi seluruh kehidupan di bumi Allah ini," kata Jokowi.

Dengan demikian, seluruh umat manusia dapat melihat Islam sebagai agama yang rahmatan lil' alamin.

"Saya juga ingin mengingatkan bahwa dari setiap acara musabaqah Al Quran dan hadits seperti ini, saya harap terasa jejak manfaatnya dalam kehidupan kebangsaan Indonesia," ujar Jokowi.

Apalagi, Indonesia saat ini menjadi teladan banyak negara dalam mengelola perbedaan yang ada. Diketahui, jumlah suku yang ada di Indonesia berjumlah 714. Jumlah bahasanya pun lebih dari 1.100. Mereka hidup di 34 provinsi, namun hingga kini tetap bersatu padu.

"Maka semua itu harus kita jaga, jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak pada fitnah, hasutan kebencian. Bahkan kita harus menularkan pengalaman berharga umat Islam yang ada di Indonesia kepada dunia dalam menjaga kerukunan, persatuan, dalam menjaga perdamaian di bumi Allah," ujar Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/22/20502831/jokowi-ingatkan-al-quran-adalah-pedoman-hidup

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke