JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Irjen Heru Winarko menargetkan untuk membongkar 26 sindikat narkoba di tahun 2018. Target ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mengungkap 24 sindikat narkoba.
"Target BNN kita khususkan untuk sindikat, tahun lalu 24 sindikat, tahun ini 26 sindikat," kata Heru, dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, di Gedung Serbaguna Kementerian Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
(Baca juga: Nyebur ke Kali, Petugas BNN Tembak WNA Taiwan yang Bawa Sabu 50 Kg)
Tema diskusi ini yakni "Pemerintah Serius Tangani Narkoba" dan dihadiri Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi dan Anggota DPR RI Komisi III Asteria Dahlan.
Heru mengatakan, sesuai perintah Presiden Joko Widodo, langkah untuk memerangi narkoba yakni dengan menekan supply and demand.
Khusus supply, pihaknya diminta mengurangi pasokan zat atau bahan pemula yang dapat digunakan untuk pembuatan narkotika dan psikotropika atau yang dikenal dengan sebutan prekusor.
Hampir 70 persen prekusor, lanjut Heru, berasal dari luar Indonesia.
"Lalu menekankan demand, pengguna (narkoba)," ujar Heru.
(Baca juga: Pemerintah Usulkan BNN Miliki Wewenang Tentukan Narkotika Jenis Baru)
Heru mengatakan, Indonesia menjadi pasar menggiurkan untuk pengedaran narkoba karena harganya yang lebih tinggi di banding negara lain.
Dia mencontohkan, harga narkoba jenis sabu di China per gram hanya Rp 20.000, di Iran Rp 50.000, sementara di Indonesia per gram Rp 1,5 juta. Harga yang lebih mahal itu membuat Indonesia menjadi pasar menggiurkan.
Karenanya, pihaknya ingin menekan supply dan memangkas demand narkoba. Namun, dia menilai tugas itu tidak hanya BNN sendiri, tetapi instansi pemerintah lain yang terkait dan elemen lain termasuk masyarakat.
Sebab, kata mantan Deputi Penindakan KPK itu, narkoba merupakan musuh bersama. Tidak hanya pemberantasan, pencegahan terhadap narkoba juga dinilainya perlu dilakukan, khususnya lewat lembaga pendidikan.
"Bukan hanya pemberantasaan saja, akar permasalahannya itu yang kita perbaiki," ujar Heru.