Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Buka Peluang Bangun Koalisi dengan Demokrat dan PKB

Kompas.com - 20/03/2018, 15:11 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Gerindra membuka peluang bagi partai politik yang belum menentukan dukungan pada Pemilihan Presiden 2019 untuk bergabung dengan koalisinya, termasuk Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Saat ini, ada 5 partai yang telah menyatakan secara resmi dukungannya kepada Joko Widodo yakni PDI-P, Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Golkar.

"Semua nanti kami buka peluang bagi partai-partai yang selama ini belum memberikan pernyataan dukungan ke pihak sana (kubu Jokowi) ya," ujar Fadli Zon, di Gedung DPP Gerindra, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Baca juga: Fadli Zon: Pernyataan Prabowo soal Indonesia Bubar pada 2030 Hanya Peringatan

Ia menilai, peluang itu bisa saja menghadirkan kekuatan politik yang seimbang antara kubu Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019.

"Saya kira di sana kan baru lima, yang belum menyatakan kan lima. Jadi sama-sama lima lah. Nanti kita lihat," ujar Fadli.

Ia mengatakan, kini Gerindra telah menjalin hubungan dan komunikasi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) pada sejumlah pemilihan kepala daerah.

Fadli optimistis ketiga partai bisa menjalin koalisi pada Pilpres 2019.

"Jadi chemistry-nya sudah ketemu. Jadi saya sampaikan telah ada kesesuaian mudah-mudahan tinggal nanti bagaimana arrangement-nya," kata dia.

Baca juga: Fadli Zon Bantah Anggapan Prabowo Ragu Maju Pilpres 2019

Ia mengungkapkan, saat ini Gerindra fokus pada pemenuhan syarat presidential threshold melalui koordinasi intensif dengan PKS dan PAN selaku calon mitra koalisi.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan mitra mitra calon mitra koalisi dengan PKS, PAN. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa bersama sama," ujar Fadli.

Fadli menegaskan, Gerindra tetap akan mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden pada bulan April 2018.

"Jadi nanti kalau Pak Prabowo terpilih harus ada power sharing dengan partai-partai yang ada dengan ke depan bersama-sama untuk membangun pemerintahan," kata Fadli.

Terkait kandidat cawapres Prabowo, ia mengatakan, hal itu harus berdasarkan kesepakatan koalisi. 

Meski demikian, kata Fadli, calon pendamping Prabowo harus memiliki elektabilitas, kapabilitas, dan integritas yang baik.

Kompas TV Partai Gerindra menampik adanya keraguan untuk mencalonkan ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com