Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2019, Kecil Kemungkinan Demokrat Gabung ke Koalisi Jokowi

Kompas.com - 16/03/2018, 18:17 WIB
Moh Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan kecil kemungkinan Partai Demokrat akan berkoalisi dengan partai politik pendukung Presiden RI Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Apa mereka akan berkoalisi? Saya rasa kecil kemungkinannya," ucap Hendri melalui pesan singkatnya, Jumat (16/3/2018).

Apalagi, kata Hendri, Jokowi pasti sudah mempertimbangkan keharmonisan partai-partai yang ada di dalam koalisinya.

"Jokowi (pasti) mempertimbangkan koalisinya yang sudah ada saat ini. Khususnya mempertimbangkan cawapres yang diusulkan. Sementara Demokrat kan sudah punya gerbong sendiri," ujar Hendri.

Baca juga : Demokrat Berjuang Bentuk Poros Ketiga Hadapi Pilpres 2019

Menurut Hendri, "drama" saling puji antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengn Jokowi dalam Rapimnas Demokrat beberapa waktu hanyalah bagian dari taktik berpolitik.

"SBY-Jokowi menunjukkan kesopanan politik, dua-duanya menjalankan taktik politik akomodatif, " ucap Hendri.

Padahal, kata Hendri, belum tentu apa yang dilontarkan SBY kepada Jokowi ketika itu benar-benar yang sesungguhnya.

"Belum tentu mendukung, tapi apa yang dilakukan SBY-Jokowi bagi bagus politik nasional. Yang dipertontonkan itu drama kesopanan politik SBY sebagai tuan rumah," ucap Hendri.

Baca juga : SBY: Jika Ditakdirkan, Demokrat Senang Bisa Berjuang Bersama Jokowi

Sebelumnya, dalam kesempatan tersebut SBY mendoakan Jokowi sukses pada Pilpres 2019. Ia juga mendoakan agar Jokowi sukses menuntaskan berbagai program pemerintah di sisa masa tugasnya.

Bahkan, SBY memberikan sinyal untuk mendukung Jokowi pada Pilpres mendatang. Ia pun sempat memamerkan kepada Jokowi, soal pengalamannya memenangkan Pilpres berturut-turut selama dua periode pada 2004 dan 2009 lalu.

"Pak Presiden ( Jokowi). Jika Allah menakdirkan, senang partai Demokrat bisa berjuang bersama bapak," ucap SBY.

Kompas TV Partai Demokrat hingga kini belum menentukan arah koalisi untuk Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com