Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata AHY yang Kian Intens Safari Politik ke Jokowi Hingga Wiranto

Kompas.com - 07/03/2018, 14:20 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari pasca bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, putra bungsu Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menemui politis senior sekaligus Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Rabu (7/3/2018).

Namun sebenarnya, sebelum bertemu Jokowi dan Wiranto, AHY juga sempat menyambangi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kediaman pribadi Ketua Umum Partai Golkar itu pada pekan lalu.

Saat ditanya wartawan soal safarinya bertemu dengan para tokoh politik dan pemerintahan itu, AHY mengatakan bahwa hal itu dia lakukan karena diberi mandat oleh Partai Demokrat.

"Saya sekitar 2 minggu lalu mendapatkan amanah sebagai komandan tugas bersama pemenangan pemilu Partai Demokrat 2019," ujarnya usai bertemu Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Baca juga : Bertemu Wiranto, AHY Dapat Pengalaman Meniti Karir dari Senior

Bagi AHY, tugas yang diberikan Partai Demokrat itu merupakan amanah untuk menyukseskan dan memenangkan partai Demokrat untuk Pemilu 2019.

Oleh karena itu, ucapnya, selain bertemu dengan para keder Demokrat, ia menilai perlu membangun jaringan dengan para tokoh-tokoh politik, termasuk tokoh pemerintahan. Hal itu dilakukan untuk menjalin komunikasi politik yang cair.

Sebenarnya, kata Agus, komunikasi politik yang ia lakukan belakangan ini bukan kali ini ia lakukan. Sebab tuturnya, hal serupa ia lakukan sejak maju di Pilkada DKI 2017 lalu.

Baca juga : Demokrat: Pencalonan AHY dalam Pilpres 2019 Belum Final

Selain itu, safari yang dilakukan oleh AHY juga berkaitan dengan Rapimnas Partai Demokrat pada 10-11 Maret 2017. Kepada Airlangga, Jokowi, dan Wiranto, AHY mengantarkan surat undangan agar tokoh-tokoh tersebut datang ke gelaran Demokrat itu.

"Itu semua dibangun dalam rangka saling mendengar pandangan, apalagi itu dari tokoh senior, baik itu dari elit politik maupun mereka yang pernah memimpin kita," kata dia.

"Saya pikir itu melengkapi cakrawala cara pandang saya dan lebih memahami konteks politik hari ini dan ke depan. Dalam politik anything is possible, politik cair, oleh karena itu dibangun oleh komunikasi sebaik-baiknya ke semua arah," sambung dia.

Kompas TV AHY datang ke Istana dalam kapasitasnya sebagai komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com