Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Koalisi Pencapresan Jokowi Harus Dibangun Sejak Awal

Kompas.com - 23/02/2018, 22:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai pembentukan koalisi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 berbeda dengan Pilpres 2014, karena berlangsung secara serentak dengan pemilu legislatif.

Karena itu, kata Andreas, pembentukan koalisi untuk mendukung pencapresan Jokowi harus dibangun sejak awal, jauh sebelum masa pendaftaran.

"Karena pemilihan presiden dan pileg itu berjalan seiring. Nah bahwa agar kami memperoleh dukungan dari partai yang lain, ya harus dilakukan sejak awal," kata Andreas di lokasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).

Andreas menambahkan, koalisi untuk mendukung pencapresan Joko Widodo tak bisa dibangun atas dasar kepentingan sesaat dan pragmatis.

(Baca juga: Ditanya Kriteria Cawapres, Jokowi Akan Bicara dengan Partai Pendukung)

Sebab, kata dia, pembentukan koalisi di mana peta perolehan suara belum terlihat, akan lebih menyentuh kesamaan platform dan ideologi. Hal itu lanjut Andreas nantinya akan menjadi modal yang kuat untuk membentuk pemerintahan yang solid dan efektif.

"Karena ke depan itu akan memberikan dukungan kepada pemerintah, sehingga partai-partai juga harus menghitung ketika memberikan dukungan, tidak sekadar untuk berkuasa atau menebeng berkuasa," kata dia.

PDI-P kini resmi mengusung Presiden Joko Widodo sebagai capres pada Pemilu 2019. Deklarasi pengusungan Jokowi sebagai capres berlangsung dalam Rakernas PDI-P yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Politisi PDI-P sekaligus Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengunggah foto deklarasi Jokowi oleh PDI-P melalui akun resmi Twitter-nya.

"Dalam Rakernas III hari ini @PDI_Perjuangan memutuskan pencalonan @jokowi menjadi calom presiden untuk tahun 2019-2024," tulis Pramono.

Kompas TV Presiden Joko Widodo membuka Rakernas PDI Perjuangan di Sanur Bali. Agenda rakernas PDI-P kali ini membahas Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com