Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah Banyak Korupsi, Golkar Rapat Konsultasi dan Undang KPK

Kompas.com - 19/02/2018, 17:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar menggelar rapat konsultasi dengan seluruh kader yang menjabat kepala daerah dan akan kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2018.

Ketua DPP Partai Golkar Yahya Zaini mengakui, digelarnya acara ini juga karena adanya beberapa petahana kader Partai Golkar yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran terlibat kasus korupsi dengan modus pembiayaan kampanye pada Pilkada 2018.

"Apalagi akhir-akhir ini juga banyak kasus yang melibatkan para kepala daerah, termasuk di dalamnya kader Partai Golkar," kata Yahya di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Ia mengatakan, kegiatan ini sedianya merupakan bagian dari kegiatan partai dalam rangka menghadapi agenda politik akbar, yakni Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

(Baca juga: Belum Genap 2 Bulan Tahun 2018, Tujuh Kepala Daerah Jadi Tersangka KPK)

Di samping itu, kata Yahya, acara ini juga menjadi bukti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto benar-benar memperjuangkan tagline "Golkar Bersih".

Sedangkan, Airlangga Hartarto mengatakan, dalam acara ini juga ada pembaharuan pakta integritas yang akan ditandatangani oleh para kader, khususnya yang menjabat kepala daerah dan akan maju kembali pada Pilkada 2018.

"Nanti ada penandatanganan pakta integritas. Ini pakta integritasnya di-renew. Diperbaharui," ucap Airlangga.

"Ini mengantisipasi agar "Golkar Bersih" didengar dan dilaksanakan kader dan juga oleh fungsionaris Partai Golkar, terutama menghadapi pilkada nanti," kata dia.

Diketahui, hingga saat ini terhitung dua petahana dari Partai Golkar yang akan maju pada Pilkada 2018 yang ditangkap KPK, yakni Bupati Subang Imas Aryumningsih dan Bupati Jombang Nyono Suharli.

(Baca juga: KPK Kirim Sinyal Peringatan ke Para Calon Kepala Daerah)

Kompas TV KPK terus melakukan operasi tangkap tangan terhadap sejumlah kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com